Polder Jati Wetan Atasi Banjir dan Tempat Wisata Baru

elangmur - Kamis, 2 Januari 2025 | 18:54 WIB

Post View : 296

"Perumahan" pompa air- serba baru dan berkemapuan sekitar 2.000 meter kubik/detik di komplek Polder Kencing Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kudus, 1 Januari 2025 foto sup

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Pembangunan polder Kencing Desa Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus sesuai kontrak akan berakhir pada Jumat 3 Januari 2025. Hal ini dihitung dari kontrak pembangunan bernomor PB 0201- Ao 7.1/KNT/SNVT.PJSAPUJ/2023/06 per 15 Desember. Dengan waktu pelaksanaan 384 hari kalender dan satu tahun dihitung-sama dengan 365 hari. Sedang pada posisi Rabu sore (1/1/2025), proses pembangunannya tinggal pembenahan ringan “ pintu gerbang” yang menghadap arah utara.

         Begitu masuk pintu gerbang,  bakal “disuguhi” rumah- rumah pompa air, yang berkuatan masing –masing 2.000 meter kubik/detik/pompa. Lalu  ada  kolam retensinya mampu menampung 160.000 meter kubik air. Kolam ini didesain sedemikian rupa agar menarik perhatian bagi pengunjung/masyarakat umum

"Istirahat" - dua alat berat yang berada di seputar pintu pompa air di tepi tanggul Sungai Wulan Wilayah Desa Jati Wetan Jati Kudus (1/1/2025) Foto sup

     Sejumlah warga setempat malah sudah memanfaatkan  dinding tembok beton penyekat saluran air (drainase)setinggi kurang dari dua meter ini, sebagai  tempat untuk  menjala ikan. Atau bahkan sekedar nonton pandangan baru. Dengan cara menambah kursi/papan di bagian dinding tembok, sehingga lebih leluasa sudut pandangnya. Sedang di seputar pagar tembok juga telah ditanami pohon pohon penghijauan dan dilengkapi lampu lampu listrik. 

        Polder Kencing tahap pertama menurut laman PT Wijaya Karya (Wika) difokuskan pada optimalisasi kolam retensi, serta pembangunan drainase/saluran air multi fungsi yang dirancang untuk penyimpanan air jangka panjang. “Proyek ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan dengan pengelolaan air yang lebih efisien dan terintegrasi. Dengan harmonisasi bersama seluruh pihak, mari kita wujudkan pembangunan proyek tersebut untuk lingkungan yang aman dan berkelanjutan!” tutur Wisnu Indraprasta  selaku staf PT Wika. PT Wika  yang bertstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), termasuk penyedia jasa bersama PT Minarta Duta Hutomo dan PT Karya Utama  Karya Marga. 

    Polder adalah metode penanganan banjir dengan kelengkapan bangunan sarana fisik berupa saluran drainase, kolam retensi, dan pompa air yang dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan. Metode ini juga disebut drainase yang terkendali. Polder Kencing , dibangun dengan dana dari APBN sebesar Rp 418,5 miliar, yang dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik(. LPSE ) kabupaten Kudus.

      Sebelum pembangunan polder, Desa Jati Wetan yang berpenduduk 8.769 jiwa  dikenal sebagai  salah satu desa “pelanggan banjir rutin” setiap musim penghujan di Kabupaten Kudus. Penyebab utamanya debit air Sungai Kencing 1 dan Sungai Kencing 2 yang bermuara di pojok jembatan Tanggul Angin tidak bisa disalurkan  secara maksimal ke Sungai Wulan yang melewati jembatan Tanggul Angin. Dua pompa air yang terpasang di sana, kapasitasnya  relatif kecil, yaitu sekitar 300-500 meter kubik/detik. Dengan catatan terkadang tidak dioperasikan karena tidak tersedianya bahan bakar. Termsuk desain pompa air juga tidak memenuhi standar teknis. 

      Kini wilayah Kudus telah memasuki musim hujan dan biasanya curah hujan akan meninggi pada Januari-Februari. Bahkan siklus banjir di  Jati Wetan terjadi  hampir setahun sekali. Pada tahun 2024 terjadi banjir  pada Februari- Maret. Dengan selesainya polder Kencing tersebut, maka  secara langsung/tidak langsung merupakan uji coba kemampuan “sang polder”. Sekaligus sebagai catatan sejarah jika Desa Jati Wetan tidak kebanjiran lagi.(sup).

 

 

 

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single