Musim Tanam I , Dimulai 1 September 2025

elangmur - Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Post View : 183

Waduk Kedungombo - terletak di perbatasan Kabupaten Boyolali-Sragen- Grobogan berkapasitas 723 juta meter kubik. Mampu mengairi lahan seluas 75.994 hektar, yang tersebar di Grobogan, Demak, Kudus dan Pati. Foto : istimewa.

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Disepakati Musim tanam (MT) I 2025/2026 daerah irigasi (DI) sistem  waduk Kedungombo dimulai pada Senin 1 September 2025.  Ditandai dengan rilis air irigasi untuk kebutuhan  MT I di DI sistem waduk Kedungombo dan luas tambah tanam (LTT)  per 1 September pukul 06.00 WIB dari  bendung layanan masing masing. Sedang volume waduk per  Kamis 21/8/2025 tercatat 472, 03 juta meter kubik dengan elevasi 87, 6 meter.

           Kesepakatan MT I  tersebut ditanda-tangani Ketua Federasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sistem waduk Kedungombo, Akrab, DI Sidorejo Maryoto, DI Sedadi M Lehar, DI Klambu Kiri Mujiwarno,  DI Klambu Kanan Rosyidi dan DI Wilalung Muh Tarom, serta wakil kepala dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Grobogam, Demak, Kudus, Pati.

Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) system Waduk Kedungombo, Akrab (ketiga dari kiri) pada rapat koordinasi kesepakatan Musim Tanam (MT) I/2025/2026 di Semarang, Kamis 21/8/2025. Foto istimewa

         Serta diketahui Balai  Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juana, PU SDA Taru Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng,  Kepala Balai PSDA Seluna  serta Perum Jasa Tirta /Divisi wilayah irigasi Jratunseluna. Penanda tanganan berlangsung di Kantor BBWS Pemali Juana di Semarang , Kamis (12/8/2025)

          Dalam kesepakatan tersebut juga disebutkan : pada kondisi darurat atau kondisi air berlebih akibat curah  hujan tinggi, BBWS Pemali Juwana berhak menghentikan  atau mengurnngi  rilis air dari Waduk Kedungombo. Lalu pada kondisi muka air waduk Kedungombo telah sampai pada elevasi + 69.00  meter di atas Permukaan laut (mdpl) BBWS Pemali –Juana  berhak untuk menghentikan  rilis air dari waduk Kedungombo utuk kebutuhan irigasi pada elevasi tersebut memungkinkan utuk dirilis apabila  sangat diperlukan /darurat  sampai batas MOL irigasi +67,50 mdpl.

                Dan apabila terjadi kondisi yang menyebabkan waduk Kedungombo tidak bisa rilis kembali untuk mencukupi kebutuhan irigasi MT l , maka  pemanfaat  air irigasi  tidka akan menuntut apapaun kepada pihak berewenang.

Luas  sawah :Adapun  total luas sawah pada MT l  2025/2026, mencapai  75.994 hektar. Dengan rincian : DI  Sidorejo dan pompnisasi        ;   6.512 hektar.

DI  Sidorejo Kiri dan Lanang               :   1.900 hektar  

DI  Sedadi dan pompanisasi               : 16.548 hektar  

DI Klambu Kiri , LTT Demak                 :  25.826 hektar

DI Klanbu Kanan , LTT Tambakromo   :  9.904 hektar.

DI Wilalung                                         :  7.457 hektar

Perluasan Areal Tanaman (PAT)           :  3.517 hektar.

LTT Grobogan                                     :   3.330 hektar

           Ketua P3A sistem Waduk Kedungombo, Akrab yang dihubungi Minggu ( 24/8/2025) belum mengetahui secara pasti , kondisi luas panen di wilayah kerjanya. Terkecuali DI Klambu Wilalung  yang telah mencapai 6.436 hektar.  Dengan  hasil panen rata rata 7-8 ton gabah kering panen (GKP) dan harga GKP nya berkisar Rp 6.500,- Rp 7.000,-/kilogram.  “Nyaris tidak ada hama. Semuanya berjalanan aman sentosa,” tuturnya dengan gembira.

          Kegembiraan itu bisa dimaklumi, karena  hasil panen  beberapa bulan lalu – khususnya petani di Kecamatan Undaan yang mayoritas menanam padi ketan , nyaris “hancur total” akibat  rendahnya harga GKP yang hanya sekitar Rp 4.000,- per kilogram. Jauh di bawah harga dasar yang ditetapkan pemerintah Rp 6.500,- per kilogram.(sup).

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single