Percontohan , Pasar Desa Tokiyo Jepang

elangmur - Kamis, 16 Mei 2024 | 07:10 WIB

Post View : 732

Pasar Desa Tokiyo - di Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kudus. Satu-satunya pasar desa sekaligus pasar desa percontohan di Kota Kretek. Foto Sup

Kudus, Elang Murianews – Pasar Desa Tokiyo Jepang,  berada di wilayah Desa Jepang Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Menempati tanah seluas 3.700 meter persegi. Dibangun secara bertahap mulai menjelang tahun 2021. Dengan biaya Rp 3,5 miliar yang berasal dari pemerintah desa (Pemdes) Rp 1,5 miliar dan bantuan pemerinah kabupaten/ Dinas Perdagangan Rp 2 miliar. Terdiri 11 kios ukuran 3 x 6 meter , 29 kios ukuran 3 x 4 meter, 100 los ukuran  3 x 3 meter dan 50 los ukuran 2 x 2 meter. Atau mampu menampung lebih dari 300 pedagang Berbentuk empat persegi panjang, Dengan jalan keliling cukup lebar dan halaman parkir lumayan luas.

Sosok Pasar Desa - Tokiyo Desa Jepang dari sisi barat depan Senin 13/5/2024 Foto sup..

                Inilah yang sesungguhnya  disebut pasar desa menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor  42 tahun 2007 tentang pengelolaan pasar desa adalah :  pasar tradisional yang berkedudukan di desa dan dikelola serta dikembangkan oleh Pemerintah Desa dan masyarakat Desa. Ini merupakan pasar desa pertama dan menjadi pasar desa percontohan di Kabupaten Kudus “Semua proses pembangunan, maupun menyangkut sewa, retribusi dan sebagainya bersifat terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi “ tegas  Kepala Desa (Kades) Jepang, Indarto, di ruang kerjanya Senin lalu (13/5/2024).

             

Indarto- Kepala Desa Jepang Mejobo Kudus di ruang kerjanya Foto sup

                  Dengan  telah selesainya  pembangunan jalan keliling,  parkir dan tambahan bangunan di bagian tengah atas, menjadikan  pasar desa Jepang tampak megah dan bersih. Bahkan tidak hanya dibuka pada pagi-siang-sore hari saja. Namun juga malam hari.

                Hal tersebut tidak hanya menunjukkan bukti nyata terjadinya  perputaran perekonomian  warga desa  setempat dan sekitarnya. Tetapi juga memberikan kontribusi bagi pemasukan pendapatan asli desa (PAD) terbesar, yaitu lebih dari Rp 1, 2 miliar per tahun.

                Dengan tambahan PAD yang cukup signifikan tersebut berimbas positif terhadap proses pembangunan  ke depan. Sekaligus juga ikut menambah daya gedor dari dana desa yang diberikan pemerintah pusat dengan jumlah yang lumayan besar. Ini terlihat dari Anggaran Pembangunan Belanja Desa (APBDes) yang terus meningkat  sejak tiga tahun terakhir.

Arti sebuah nama

                Menurut  website pemdes , disebut/diberi nama Desa Jepang  dilatar belakangi  sejarah kehadiran Aryo Penangsang yang bergelar Adipati Jipang  dan  berada di wilayah Kabupaten Blora. Adipati ini dikenal sebagai salah satu murid terkasih Sunan Kudus.

                  Oleh karenan itu sang adipati cukup sering diundang atau sowan menimba ilmu  ke Sunan Kudus. Namun karena jarak Blora- Kudus  cukup jauh, maka sebelum pertemuan berlangsung, Arya Penangsang butuh persinggahan di sebuah desa yang terletak sekitar tujuh kilometer dari  pusat kota Kudus. Dan Sunan Kudus pun membangun sebuah masjid sebagai tempat bersembahyang dan sekaligus tempat peristirahatan sang murid. Desa yang  semula berada di kawasan rawa dan belum bernama akhirnya  diberi nama  Desa Jepang.  Sedang nama Jepang  selama ini dikenal sebagai salah satu negara di Asia Timur.

               Selain nama Jepang, nama lain yang juga menarik bagi masyarakat umum dan baru dimunculkan adalah Pasar Desa Tokiyo Jepang.  Sedang Tokyo adalah nama dari ibukota Jepang.

            Dan menyinggung nama, maka  teringat salah satu kalimat paling populer di dunia yang dicuplik dari teks drama masterpiece Shakespeare, berjudul "Romeo and Juliet". Yaitu : "What's in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet,"( “Apalah arti sebuah nama? Andaikata kita memberikan nama lain untuk bunga mawar, ia tetap akan berbau wangi.”

                Namun sebagian besar orang selama ini  memaknainya salah , karena hanya membaca teks dan mengabaikan konteks utuh dari seluruh rangkaian kalimat di mana kalimat"apalah arti sebuah nama" itu dirangkaikan.

             Padahal pemberian nama selama ini memiliki makna, harapan hingga doa. Dan bahkan ada yang berpendapat terkait hukum dunia akhirat. Sedang pemberian nama Pasar Desa Tokiyo Jepang adalah terkait dengan nama desa dan nama ibukota Jepang. .Terkait pula dengan  kearifan lokal hingga kemajuan ekonomi,industri dan budaya.(sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single