
Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Bae, terletak di tepi jalan raya. Sekitar 100 meteran sebelah utara Kantor /Balai Desa Bae dan Kecamatan Bae Kabupaten Kudus, Jumat 24 Oktober 2025 menerima –meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Tengah. 2025. “Kami pertama-kalinya memperoleh penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata sejak 2016. Kemudian nyaris tidak pernah berhenti , kecuali pada saat Indonesia dan dunia dilanda Covid-19. Dalam keikut-sertaan program-kegiatan Sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional,Butuh komitmen dan konsistensi untuk terus mempertahankan gelar- penghargaan tersebut ” tutur Kepala Sekolah SMP 1 Bae, Akhsanulkhag dalam perbincangan dengan Elmu pekan lalu.

Adiwiyata berasal dari bahasa Sansekerta. Yaitu adi, yang berarti besar, agung, baik, ideal atau sempurna . Dan kata wiyata artinya tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika.
Sedang Sekolah Adiwiyata merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada sekolah dalam rangka pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup. Dengan mengedepankan perilaku warga sekolah dalam mendukung Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah) berupa sikap dan tindakan warga sekolah dalam menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup di sekolah.
Sedang tujuan ummunya :membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu berpartisipasi dan melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.
Dan tujuan khususnya : mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Lalu syarat memperoleh predikat Sekolah Adiwiyata, pihak sekolah harus mampu menjaga kebersihan, berfungsinya sanitasi, dan drainase. Pengelolaan sampah, penanaman dan pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, hingga inovasi terkait pemeliharaan pohon/tanaman, konservasi air, konservasi energi, dan inovasi terkait penerapan PRLH (Perilaku Ramah Lingkungan Hidup) berdasarkan IPMLH (Identifikasi Potensi dan Masalah Lingkungan Hidup).
Persyaratan tersebut dipenuhi SMP 1 Bae secara bertahap. Tidak hanya melibatkan segenap guru dan siswa. Melainkan juga melibatkan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, Pusat pembibitan tanaman (PPT) Djarum, pemerintahan Desa Bae, hingga masyarakat setempat. “Kami mendapat “bimbingan” dari Dinas PKPLH menyangkut lingkungan. Dari Djarum dapat bantuan bibit penghijauan dan pengelolaan sampah organik,” tambah Akshanulkhag.
Kini komplek SMP 1 Bae yang luasnya sekitar dua hektar dipenuhi aneka jenis pohon penghijauan, aneka jenis pohon dan bunga, tanaman obat keluarga (toga), buah-buahan, hidroponik, kolam ikan, taman, gazebo, daur ulang sampah,hingga pembuatan biopori.
Dan menurut data tertulis yang diunduh dari laman SMP 1 Bae, penyediaan informasi digital yang dikemas dengan judul Digital Greenhouse Laboratory bisa diakses dalam bentuk tampilan web. Di dalamnya memuat informasi tentang deskripsi tanaman, video tentang cara pembudidayaan tanaman dan buku digital tentang tanaman yang dapat dibaca secara online. Siswa juga dapat dengan mudah mengetahui deskripsi setiap tanaman di lingkungan SMP 1 Bae Kudus dengan cara scan QR barcode terhadap label pada masing-masing tanaman di lingkungan SMP 1 Bae Kudus.
Sedang sebagai perwujudan peran utama para siswa, Kepala Sekolah SMP 1 Bae Kudus, Akhsanulkhaq. telah mengukuhkan Kader Adiwiyata yang terdiri atas siswa siswi terpilih dengan tugas berperan aktif dan menggerakkan warga sekolah dan warga sekitarnya dalam menerapkan perilaku ramahlingkungan hidup.

Selain itu dalam pelaksanaan menuju Sekolah Adiwiyata diterapkan melalui pembelajaran pada mata pelajaran, ekstrakurikuler dan pembiasaan diri yang mengintegrasikan penerapan perilaku ramah lingkungan hidup di sekolah. Dengan demikian diharapkan peserta didik semakin memahami pentingnya gaya hidup ramah lingkungan.
Kecuali SMP 1 Bae, tujuh sekolah lainnya di Kudus juga memperoleh penghargaam Adiwiyata Jawa Tengah 2025. Yaitu SMP 2 Bae, SMP 5 Singocandi, MI NU Banat, MIS NU Pendidikan Islam, SD 2 Mijen, MI N Kudus dan MTS Tahfidz Yanbuul Quran. Sedangkan jumlah total Sekolah Adiwiyata di Kabupaten Kudus baru mencapai sekitar 53 unit.(SUP)