Pati, Elang Murianews (Elmu)- Penahanan terhadap Supriyono Botok dan Teguh Istiyanto, aktivis Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), yang dilakukan Polda Jateng sejak Jumat malam (31/10/2025) menjadikan sebagian masyarakat Kabupaten Pati marah, resah dan prihatin. Sebab keduanya bukan penjahat, tetapi sosok pejuang rakyat. Pejuang yang mengkritisi kinerja hingga sikap Bupati Pati Sudewo yang tidak pro rakyat.

 Oleh karena itu, warga Bumi Mina Tani mengirim surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri dan Kapolda serta seluruh aparat penegak hulum di tanah air. Adapun surat terbuka ini selengkapnya sebagai berikut- seperti yang diperoleh Redaksi Elang Murianews :

 Dengan hormat,

Kami, masyarakat yang mencintai keadilan dan kebenaran, merasa terpanggil menyampaikan suara hati kami terkait penahanan dua sosok pejuang rakyat, Supriyono Botok dan Teguh Istiyanto, yang selama ini dikenal sebagai putra daerah Pati yang teguh membela kepentingan masyarakat kecil.

Kami menyadari, negara ini berdiri di atas hukum. Namun kami juga yakin, bahwa hukum seharusnya ditegakkan dengan nurani, bukan hanya dengan pasal-pasal yang kaku. Penahanan terhadap mereka bukan sekadar persoalan hukum — ini adalah ujian bagi nurani kita bersama. Mereka bukan penjahat, bukan perusak negara. Mereka adalah suara dari rakyat yang sering tidak terdengar. Mereka berani bersuara ketika banyak yang memilih diam.

Kami mohon kepada pemerintah dan aparat penegak hukum, dengarkanlah suara hati rakyat kecil ini. Kami tidak meminta perlakuan istimewa, hanya keadilan yang manusiawi. Keadilan yang mempertimbangkan niat baik dan perjuangan mereka demi masyarakat.

Kami percaya, pemerintah yang kuat adalah pemerintah yang mampu memeluk kritik, bukan memenjarakannya. Kami percaya, aparat penegak hukum yang mulia adalah mereka yang menjadikan rasa keadilan rakyat sebagai pedoman, bukan sekadar teks undang-undang.

Kami berharap, melalui surat ini, nurani para pemimpin terbuka — agar kasus ini ditinjau kembali dengan jernih, adil, dan penuh kebijaksanaan. Karena sejatinya, suara rakyat bukan ancaman, melainkan pengingat agar kekuasaan tetap berpijak di jalan kebenaran.

Dengan segala kerendahan hati, kami berdoa agar kebenaran kelak menemukan jalannya, dan kedua pejuang rakyat ini dapat segera kembali kepada keluarga dan masyarakat yang mencintai mereka.