SD3 Jati Wetan, Masih Teracam Banjir

elangmur - Rabu, 8 Januari 2025 | 20:53 WIB

Post View : 316

SD 3 Desa Jati Wetan - Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, halamannya tergenang air pada Rabu siang ( 8 Januari 2025) foto Sup.

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Sekolah Dasar (SD) negeri 3 Jati Wetan Kecamatan Jati Kabupaten Kudus, nampaknya masih terancam banjir. Termasuk rumah warga yang berada di sekitarnya.Meski proyek pembangunan polder yang menelan biaya ratusan miliar rupiah dan berada di desa ini sudah hampir selesai 100 persen.

                Pada Rabu siang ( 8 Januari 2025), halaman SD yang  terletak  di Dukuh Gendok Desa Jati Wetan RT03/RW 02, tergenang air dengan ketinggian sekitar 20 centimeter. Setelah Rabu dinihari turun hujan. Meski belum/tidak mengganggu aktivitas belajar mengajar bagi  52 siswanya ( 29 siswa pria, 23 siswa  perempuan), karena ruang kelas, guru, kantor sudah ditinggikan sekitar setengah meter. Namun merupakan sinyal SD tersebut bisa terpapar banjir rutin yang selama ini berlangsung nyaris setiap musim hujan.

                Letak SD yang  telah terakreditasi A dengan Nomor SK Akreditasi 044/BANSM-JTG/SK/X/2018 pada tanggal 16 Oktober 2018, beberapa meter sebelah selatan dari sungai kecil yang belum tersentuh normalisasi. Ini dibuktikan dengan kondisi sungai yang dangkal penuh lumpur dan ditumbuhi enceng gondok Di belakangnya lahan kosong yang mirip rawa.

Sungai Kecil- seputar Dukuh Gendok Desa Jati Wetan yang dangkal, penuh tanaman enceng gondok. Belum tersentuh normalisasi, sehingga berpotensi memunculkan genangan air/banjir Foto sup

            Sedang sekitar 50 meter selatan  SD,  berupa tembok beton memanjang. Tembok ini adalah bagian tembok sisi luar  dari  Sungai Kencing 1 dan Sungai Kencing 2  yang bermuara di Sungai Wulan. Kedua sungai ini pada awalnya sejak puluhan tahun lalu menjadi salah satu penyebab utamanya banjir rutin Desa Jati Wetan. Kemudian sejak 15 Desember 2023 dirombak total menjadi bangunan polder.

                Letak SD itu juga sekitar 100  meter dari jalan lingkar timur Kabupaten Kudus, yang lebih tinggi dibanding dengan lahan SD dan rumah warga. Dengan kondisi tata letak seperti itu, maka ketika terjadi hujan. Apalagi curah hujan tinggi dan berlangsung berhari- hari, SD dan pedukuhan tersebut bagai tendon air.

                Solusi yang ditrapkan Departemen Pekerajaan Umum Penataan Ruang (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana membangun polder untuk mengatasi banjir di Desa Jati Wetan, terbukti  manjur atau tidak, akan dibuktikan pada beberapa hari dan bulan kemudian.  Ini berdasar pada siklus tahunan, curah hujan  mengguyur wilayah Kabupaten Kudus pada Januari – Maret.(sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single