Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Kondisi daya tampung taman makam pahlawan (TMP) Setya Pertiwi yang terletak di Desa Kaliputu Kecamatan Kota Kudus per Minggu 17 Agustus 2025 “kritis”. Sebab daya tampungnya hanya 168 makam (nisan) dan sekarang sudah “terisi” 163 makam. “ Jadi tinggal menyisakan tempat untuk memakamkan lima orang orang saja,” ujar Juru kunci TMP Setya Pertiwi, Solkan (42).
Dari total 163 makam tersebut, makam pertama terjadi pada tahun 1951 dan paling baru tahun 2024. “Saya tidak tahu kapan TMP itu didirikan dan apakah akan diperluas atau tidak,” tambah ayah dari Khanzavia Aileen Khumaira , murid SD I Kaliputu.
Pada tahun 2023, kondisi TMP Setya Pertiwi yang berada di samping kiri (utara) masjid, berhimpitan dengan pemakaman umum Sedo Mulyo dan di depannya selokan irigasi ini, sempat diusulkan Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45 Kudus (dahulu dikenal Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) kepada Pemkab Kudus agar diperluas. Namun sampai sekarang belum/tidak direspon.
Kondisi phisik
Menurut Solkan, sudah sejak tahun 2014 dia ditetapkan sebagai juru kunci TMP Setya Pertiwi oleh Pemkab Kudus menggantikan tugas almarhum ayahnya Supaat. Sedang Supaat sendiri menggantikan juru kunci pertama Nano. “Saya setiap bulan menerima gaji dari pemerintah, sesuai dengan upah minimum regional (UMR). Selama ini lancar lancar saja. Biasanya awal bulan,” tambah suami dari Indria Sari, yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Setiap hari ia “ngantor” di sebuah bangunan kecil di sisi belakang TMP, Sembari “bersih-bersih”. Terkadang putrinya ikut membantu. Dan secara umum kondisi TMP tersebut lumayan bersih. Adapun bangunannya berbentuk memanjang. Dari barat ke timur. Di bagian depan – tepatnya di bagian tengah merupakan pintu gerbang dengan atap bangunan joglo.
Masuk ke dalam terdapat sebuah tugu setinggi sekitar empat meteran. Di bagian atas terpampang Lambang Negara Burung Garuda. Dan di bagian bawah terlihat replika dua burung garuda warna keemasan denga dua sayap yang tengah mengepak.
Lalu di bagian tengah bangunan sisi belakang, terdapat sebuah “papan nama” kecil bertuliskan bahasa Indonesia dengan ejaan lama bernada puitis. Persembahan dalam rangka hari ulang tahun Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) ke- XXIV.
Sebagai berikut : Pahlawan : Wahai Pahlawan – Padamu Djua namamu Kukenang- Sepanjang masa- Tanpa Harapkan Imbalan Djasa – Kau Kurbankan Djiwa dan Raga – Demi Kedjajaan negara Pantja Sila- Kau Teruskan Gerak Djoangmu- Kependjuru Nusantara.
Kemudian di belakang tugu tersebut terlihat 163 makam yang berbentuk seragam. Terbagi menjadi dua- di sisi utara dan selatan. Sedang di bagian tengah berlantak keramik warna merah dan di kiri kanannya terlihat beberapa pohon besar berdaun lebat. Serta di sekelilingnya “dipagari” tanaman berbunga setengah meter.
Bangunan TMP Setya Pertiwi ini berpagar tembok keliling dengan ketinggian sekitar satu meter. Dilengkapi dengan beberapa lampu listrik dan juga pintu kecil samping kanan ( selatan)- pojok selatan.
Selain TMP Setya Pertiwi dan makam umum Seda Mulyo, di seberang jalan raya juga terdapat makam keluarga Sedomukti.
Di makam ini terdapat makam Raden Mas Panji Sosrokartono . Ia lahir pada 10 April 1877 dan meninggal 8 Februari 1952. Dikenal sebagai wartawan perang, penerjemah, guru, dan ahli kebatinan Indonesia. Dijuluki Si Jenius dari Timur. Sosrokartono anak keempat dari Bupati Jepara R.M. Ario Sosrodiningrat dan kakak kandung R.A. Kartini – tokoh emansipasi wanita dan pahlawan nasional.(Sup)