10 Los Bakalan Krapyak Dijadikan Bancakan

elangmur - Minggu, 4 Agustus 2024 | 21:08 WIB

Post View : 248

10 los- di komplek terminal wisata/taman parkir Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus yang diduga dijadikan bancakan. Foto Sup .

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Sebanyak 10 los yang berada diantara 44 kios sisi barat areal parkir terminal wisata/terminal Bakalan Krapyak Kaliwungu Kudus akhirnya diduga dijadikan “bancakan” banyak oknum dari berbagai elemen masyarakat dan pemerintah. Juga tidak sekedar bagi bagi kios. Melainkan aroma rupiah cukup merebak.      

        Hal tersebut bisa terjadi, karena sejak proses pembangunannya tidak jelas keperuntukannya untuk siapa dan siapa yang menentukan. Diambangkan sebagai cadangan. Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus sebagai pengguna anggaran pembangunan 44 kios dan 10 los senilai Rp 1,9 miliar dari APBD Kudus 2023 dan Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang menggusur keberadaan PKL dari Taman Menara ke Bakalan Krapyak secara tidak langsung “saling lempar” tanggung jawab.
        Itu tercermin dari data yang diberikan Rosi, selaku Koordinator terminal wisata/taman parkir Bakalan Krapyak Dinas Perhubungan (Dishub) Kudus sudah tercatat nama pedagang kaki limanya (PKL), alamat rumah dan jenis usahanya . “Namun siapa yang menentukan nama ke-10 PKL tersebut, saya samasekali tidak tahu,” tuturnya lewat Whats App (WA).
         Sedang sekretaris pagayuban PKL, yang ditemui terpisah menegaskan, ke-10 nama PKL tersebut, dari nomor urut 1-5 benar-benar PKL yang berasal dari seputar Masjid Menara Makam Sunan Kudus. “Itu atas usulan kami ke Disbudpar. Atas dasar tempat berjualan rekan rekan kami berada di emperan rumah warga.” Sedang nomor urut 6-10 dipastikan bukan berasal dari PKL,”.
Adapun ke-10 PKL dengan nomor urut 1-10 adalah Sutiah, Demaan RT 04/RW 05, Muhamad Yusuf             Janggalan RT 02/RW 01, Abdul Rochim, Bakalan Krapyak RT02/RW 04, Busiri Bakalan Krapyak RT 02/RW 04, Siti Rukayah Peganjaran RT  02/RW 04. ( nomor urut 1-5)
        Lalu Shinta Yuliarti Bakalan Krapyak RT 01/ RW 01, Murwati Bakalan Krapyak RT 08/RW 02, Ulung Suharto Bakalan Krapyak RT 08/RW 02, Slamet Suryanto Bakalan Krapyak RT 04/RW 01 dan Ruqoiyah Bakalan Krapyak RT 05/RW 02.( nomor urut 6-10).

Daftar - ke 10 nama pedagang kaki lima yang berada di 10 los Bakalan Krapyak . Foto repro Sup

       Ulung Suharto ternyata penduduk Singocandi Kecamatan Kota Kudus. Bukan penduduk Bakalan Krapyak RT 08/RW 02. Sehari-harinya dikenal sebagai salah satu pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kudus dan sebagai ketua paguyuban ojek Menara.
         Ditemui di rumahnya Jumat petang (2/8/2024), Ulung membenarkan memperoleh salah satu diantara 10 los tersebut. Namun ia menyatakan tidak tahu menahu siapa yang memberinya dan juga tidak tahu keberadaan lokasi los yang dimaksud. “Memang beberapa waktu ada isu jika saya bakal memperoleh los, karena saya dianggap berjasa ketika terjadi “kasus” antara peziarah dan pengojek. Tapi sebenarnya itu sudah menjadi tugas selaku ketua paguyuban ojek Menara maupun pengurus Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kudus yang membidangi transportasi,” tuturnya.
         Ulung di daftar tersebut disebutkan bidang usahanya minuman. Sementara Shinta Yuliarti jenis usaha kopi, Murwati jenis usaha makanan, Slamet Suryanto makanan dan minuman dan Ruqoiyah jenis usahanya warung kopi.
         Kabarnya, penjabat bupati Kudus, Hasan Chabibie akan segera turun tangan menertibkan kasus 44 kios dan 10 los di Bakalan Krapyak tersebut. Kepala Dishub Kudus, Catur Sulistiyanto beberapa bulan lalu pernah menyatakan kepada Elmu, “kasus” ini sudah pernah dilaporkan kepada penjabat bupati.(amy/sup).

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single