Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Bupati Kudus, Samani Intakoris tidak menghadiri acara pelantikan pengurus Komite Seni Budaya Nasional (KSBN) setempat, pada Selasa ( 20/5/2025) di garasi perusahaan otobus (PO) Haryanto Ngembal Kulon Jalan Lingkar Timur Kota Kretek. Sebab pada hari dan waktu yang bersamaan bupati, memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke- 117. di halaman pendopo kabupaten. Bupati menugaskan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kudus Djatmiko Muhardi.
Selain itu Wakil Bupati Kudus, Bellinda juga tidak nampak. Termasuk Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus, Mutrikah. Meski demikian, sejumlah pejabat dari Kejaksaan Negeri, Kodim,Polres terlihat hadir dan acara tetap berlangsung meriah.
Kemeriahan itu ditandai dengan, seluruh rangkaian acara yang dirancang dan dipersiapkan sejak enam hari terakhir berjalan sesuai rencana. Bahkan sejumlah pengurus dan panitia sempat “pontang-panting” pada Selasa (20/5/2025) sekitar pukul 06.15 WIB, karena sejumlah sarana-prasarana belum terpasang.
Namun akhirnya, dalam suasana cuaca mendung, seluruh kursi yang disediakan untuk anggota pengurus hingga tamu undangan terisi penuh. “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada semua pengurus, semua panitia dan semua peserta pengisi acara yang telah bekerja ekstra keras untuk mensukseskan acara pelantikan hari ini. Juga tentu saja kepada bapak- ibu Haryanto selaku “tuan rumah” yang telah menyediakan segala ubarampenya,” ujar Ketua Umum KSBN Kudus, Trisno Suwandi seusai acara.
Garasi bus, yang sehari-harinya dipenuhi puluhan bus, tersebut separo diantaranya “disulap” menjadi arena upacara. Dua baris kursi “berkerudung” kain putih ditata menghadap panggung. Dan panggung itu sendiri sehari-hari sebagai tempat peralatan gamelan beserta layar putih untuk media memainkan wayang kulit. Kemudian sebagian layarnya ditutup kain hitam. Begitu pula sisi timur.
Dua baris kursi itu sendiri, diisi para pelajar SMA yang berpakaian seragam sekolah dengan baju warna putih. Sedang sisi yang bersebelahan dipenuhi anggota pengurus KSBN yang umumnya mengenakan baju seragam warna biru “beludru”. Sebagian lagi diisi para penari , pengrawit dan pesinden. Ini baru kegiatan “kecil”, kegiatan awal dan akan disusul dengan kegiatan panjang lainnya. (Rikha/Sup)