Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Seluruh lampu hias di sepanjang Jalan Menara Kudus dibiarkan mati sejak beberapa tahun terakhir. Begitu pula sebagian besar lampu hias di komplek Citywalk sebagian ruas Jalan Sunan Kudus. Maupun lampu yang terpasang di atas jembatan Sungai Gelis Jalan Sunan Kudus sisi utara.
Lampu hias yang berada di Jalan Menara dan jalan depan komplek masjid, menara, makam Sunan Kudus hingga depan Kelenteng Hok Ling Bio, adalah bagian dari proyek pembangunan jalan berbahan baku granit senilai Rp 9 miliar yang terjadi pada menjelang akhir 2017.
Dan pada sekitar 13 April 2024, satu diantara puluhan tiang lampu tersebut roboh. Tepatnya tiang yang berada di pinggir gapura perempatan Pasucen sisi timur. Dan agar tidak mengganggu arus lalulintas maupun “pandangan” Dinas Perhubungan (Dishub), tiang yang roboh itu dibawa ke kantor Dishub. “Itu lampu hias di jalan Menara bukan termasuk Lampu Penerangan Jalan Umum ( LPJU), sehingga bukan menjadi tanggung jawab kami. Itu penanggung jawabnya Dinas PKPLH. Sedang lampu di jembatan Sungai Gelis Jalan Sunan Kudus menjadi tanggung jawab Dishub,” ujar Kepala Dishub Kudus, Catur Sulistiyanto.
Dia tidak menjelaskan atau tidak mengetahui jika sebgian lampu LPJU di Jembatan Sungai Gelis sisi utara per Jumat malam ( 25/10/2024) dalam kondisi “matek”. LPJU ini lebih berfungsi sebagai lampu hias seperti halnya di Jalan Menara.
Sedang lampu hias berbentuk “angkringan” di kawasan Citywalk Jalan Sunan Kudus yang juga banyak yang mati, belum/tidak diketahui siapa /organisasi perangkat daerah(OPD) yang bertanggung jawab. Saat proses pembangunan yang menelan biaya sekitar Rp 14 miliar ini, ditangani Dinas PUPR. Termasuk penebangan pohon yang semula ditangani Dinas PKPL dan penggantian pohon tabebuya.
Selain lampu hias, banyak pula kran-kran air yang khusus untuk pedagang kaki lima di Citywalk ini tidak berfungsi-rusak-hilang tak berbekas. Termasuk lampu di bangunan khusus Citywalk samping dinding komplek rumah tahanan . (Rikha/Sup).