Gagap Data, Debat Pilkada Kudus

elangmur - Rabu, 13 November 2024 | 20:19 WIB

Post View : 212

ig KPU Kudus

Kudus, Elang Murianews (Elmu) -  Diduga gagap data kedua pasangan  bakal calon bupati/wakil bupati Kudus periode 2024-2029  dalam acara debat terbuka tahap kedua atau terakhir yang berlangsung di Hotel Griptha, Rabu ( 13/11/2024).  Di luar arena debat, sempat terjadi kericuhan antar dua pendukung  bakal calon. Mereka adalah pasangan nomor urut 1 Samani – Bellinda dan pasangan nomor urut 2 Hartopo- Mawahib.

                Gagap data tersebut antara lain terlihat ketika  kedua pasangan menjawab pertanyaan panelis, tentang upaya penyelesaian  persoalan daerah- dalam hal ini  mitigasi bencana (upaya untuk mengurangi risiko atau dampak bencana) di Kabupaten Kudus. Kedua pasangan ini sangat minim menyebutkan data dan penyampaiannya pun sepotong- potong.

                Padahal pada jika  tim pemenangan maupun masing masing bakal calon “sedikit” aktif  membaca media cetak dan “online”, maka dipastikan mengetahui perkembangan Kudus terkini. Seperti paparan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus per Selasa (12/11/2024),  yang menyatakan Kabupaten Kudus yang terdiri dari sembilan kecamatan ,terdapat sejumlah daerah rawan bencana alam banjir dan  tanah longsor.

            Daerah rawan bencana banji di 50 desa yang tersebar di Kecamatan Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, dan Bae. Sedangkan bencana longsor berada di 16 desa tersebar di Kecamatan Dawe dan Gebog.. Lalu dalam rangka mengurangi risiko bencana alam, BPBD Kudus juga membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) yang terdapat di 68 desa. dari 123 desa/kelurahan. Kemudian Desa Menawan, Desa Rahtawu Kecamatan Gebog dan Desa Japan Kecamatan Dawe, yang tergolong  daerah rawan bencana tanah longsor, telah dilengkapi dengan alat deteksi dini early warning system (EWS) ..

                 Hartopo dalam menanggapi pertanyaan tersebut hanya mengutip “aksinya” saat menjadi Bupati Kudus menggantikan  Bupati Kudus, M Tamzil yang terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK).

                Dengan gagap data tersebut, rakyat di Kabupaten Kudus terutama yang menonton acara debat  terbuka melalui layar kaca, tidak memperoleh gambaran konkrit kedua bakal calon menyangkut program /langkah kerja mengatasi bencana alam rutin di Kota Kretek.(sup)

Banjir Bandang- Desa Rahtawu Kecamatan Gebog Kudus awal 2006. Foto dokmentasi sup

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single