Gardu Pandang Agroforesti Gondoharum

elangmur - Senin, 24 Februari 2025 | 21:47 WIB

Post View : 161

Gardu pandang- yang dibangun Bakti Lingkungan Djarum Foundation Kudus. Foto Sup ( 20/2/2025).

Kudus,Elang Murianews (Elmu) – Dua unit gardu pandang berkerangka  baja ringan, kini  sudah dibangun di “leher” perbukitan Patiayam Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo Kudus.  Satu unit dibangun dengan dana gotong royong anggota kelompok tani Wanarejo dan berukuran  sekitar  7x 7 meter.  Termasuk pemasangan aliran listrik, hingga  “pembangunan “ jalan setapak.

                Satu unit lagi dibangun atas sumbangan Bakti Lingkungan Djarum Foundaion (BSDF), yang pada posisi Senin ( 24/2/2025) mendekati rampung 100 persen. Ukurannay hampir sama, hanya ada tambahan bangunan untuk kamar mandi dan WC. Letaknya berdekatan  dan berada di satu hamparan Bukit Patiayam yang semula merupakan bagian dari Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) . Sejak beberapa tahun lalu pengelolaannya diserahkan warga setempat sebagai yang diamanatkan Peraturan Menteri Kehutanan Lingkungan Hidup tentang Perhutanan Sosial. “Kedua gardu pandang tersebut menjadi salah satu sarana  untuk  menunjang  impian, harapan Dukuh Kaliwuluh menjadi pusat agroforesti atau wanatani, “ ujar Ketua kelompok tani Wanarejo,  Mashuri (50).

               Sarana yang dimaksud adalah menjadikan gardu pandang sebagai tempat berkumpul, berdiskusi para anggota Wanarejo untuk memperdalam “ilmu “ tentang wanatani. Sekaligus untuk tempat istirahat, tempat ngobrol “ngalor ngidul”. Dan juga tentunya  terbuka untuk masyarakat umum.

                Wanatani adalah perpaduan antara tanaman keras (jangka panjang: pohon-pohonan) dengan tanaman semusim (pertanian jangka pendek). Atau perpaduan tanaman utama (sumber pangan, komoditas ekonomi) dengan tanaman sampingan. Juga perpaduan dengan pemeliharaan ternak.

                Elmu tertarik untuk  melihat langsung  kedua gardu pandang ini, setelah secara tidak langsung Kepala Desa Gondoharum, Kasmiran “ pamer” dengan  mengirimkan sejumlah foto gardu pandang tersebut  yang direkam saat  siang hari maupun malam hari. Untuk menuju kedua gazebo agak kesulitan. Selain jalannya sempit. Lebarnya hanya sekitar satu meter dan dibagian tengah-tengahnya di cor semen.Tidak bisa untuk persimpangan kendaraan/motor. Berkelak-kelok, banyak tanjakan. Jika naik motor, syaratnya motor harus “sehat”. Dan jika berjalan kaki,  membutuhkan waktu  paling cepat setengah jam.

Gardu pandang - yang dibangun kelompok tani Wanarejo Gonoharum Jekulo Kudus dan difoto malam hari. Foto : kiriman Kades Gondoharum Kasmiran.

                 Namun jika sudah sampai lokasi, rasa penat, khawatir pun sirna. Sebab seputar lokasi dipenuhi tanaman, terutama  mangga, jagung, gembili dan petai . Jika memandang ke arah bawah terlihat, berbagai bangunan industri, hamparan sawah, pemukiman penduduk. Sedang jika melihat samping kanan-kiri hingga atas,  Bukit Patiayam ini sudah  banyak ditanami tanaman tahunan. Khususnya buah-buahan. “ Di waktu malam hari akan lebih asyik lagi. Di antara langit gelap, diselingi “hiasan” berbagai  lampu listrik. Memunculkan  pemandangan yang indah,” tutur Kasmiran

Pemandangan dari gardu pandang. Foto Sup

                Dukuh Kaliwuluh, termasuk salah satu diantara tujuh pedukuhan di Desa Gondoharum. Dan Desa Gondoharum sendiri tercatat sebagai salah satu diantara 12 desa di Kecamatan Jekulo, dengan luas daerah  11, 69 kilometer. Atau terluas kedua setelah Desa Bulung Kulon yang mencapai 14,8 kilometer.

                Berpenduduk  8.261 jiwa ( 4.160 pria, 4.101  perempuan). Tersebar di tujuh pedukuhan, yang terbagi menjadi  5 rukun warga (RW) dan 39 rukun tetangga (RT). Sebagian besar  bermata-pencarian sebagai petani, buruh tani, buruh industri  dan swasta. (Sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single