Gencatan Senjata dan penghapusan utang negara

elangmur - Rabu, 25 Desember 2024 | 16:13 WIB

Post View : 232

Paus Fransiskus - saat membacakan kotbahnya di misa natal Foto istimewa

Vatikan, Elang Murianews (Elmu)- Pemimpin umat Katolik dunia Paus Fransiskus (88) menyerukan harapan dan keberanian mengubah dunia menjadi lebih baik dalam khotbah Misa Malam Natal 2024 di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Selasa (24/12/2024) malam waktu setempat atau Rabu (25/12/2024) dini hari WIB. Misa diikuti 6.000 orang di Basilika Santo Petrus dan 25.000 orang lainnya yang menonton lewat layar lebar di alun-alun setempat.

           Di misa malam Natal yang khidmat itu, Paus juga menekankan keprihatinan kepada para korban perang, terutama anak-anak. Serta menyerukan gencatan senjata Natal di semua medan perang  hingga penghapusan utang negara melalui Yubelium .”Mari kita berdoa untuk gencatan senjata di semua medan perang, di Ukraina, Tanah Suci, di seluruh Timur Tengah dan seluruh dunia, pada hari Natal,” katanya seperti dikutip The Vatican News, 22 Desember 2024.”Dengan kesedihan saya memikirkan Gaza, tentang begitu banyak kekejaman, tentang anak-anak yang ditembak dengan senapan mesin, pengeboman sekolah dan rumah sakit. Begitu banyak kekejaman,” tambah Paus.

Misa Natal - di Vatikan,diambil dari atas Rabu dinihari 25/12/2024. Foto istimewa.

         Tahun Yubelium dan penghapusan utang negara Pada malam Natal itu, Paus asal Argentina tersebut juga membuka secara resmi Tahun Suci Katolik 2025 atau disebut juga tahun Yubelium 2025. Dibuka secara simbolis dengan pembukaan ”Pintu Suci” Basilika Santo Petrus. Paus Fransiskus mengawasi pembukaan ”Pintu Suci” berpanel perunggu tersebut . Pintu yang cukup berat ini hanya dibuka selama tahun-tahun Yubelium. Di luar masa Yubelium, pintu itu ditutup batu bata.

          Selanjutnya, Paus melewati pintu di atas kursi roda, diikuti  prosesi doa, sementara lonceng basilika Vatikan berdentangan. Tahun Suci dianggap sebagai masa damai dan pengampunan. Sama seperti tema khotbah Natal Paus, tahun Yubelium 2025 juga bertema harapan.

Misa Natal di Vatikan

           Secara khusus, Paus mengulangi seruan agar negara-negara maju menggunakan Yubelium guna mengurangi beban utang yang dihadapi  negara-negara berpenghasilan rendah. ”Yubelium memanggil kita untuk pembaruan spiritual dan mengikat kita pada transformasi dunia kita,” kata Paus. ”Saatnya untuk mengingat negara-negara miskin yang terbebani utang yang tidak adil, saat untuk mengingat semua orang yang terjerat dalam bentuk perbudakan lama dan baru,” tambahnya..

          Sebelumnya, seruan untuk pembatalan utang negara miskin itu juga disampaikan oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II selama tahun Yubelium 2000. Seruan itu memicu kampanye yang menghasilkan pembatalan utang negara senilai 130 miliar dollar AS antara tahun 2000 dan 2015.

          Tahun suci digelar Vatikan setahun penuh, biasanya setiap 25 tahun sekali itu. Selama 12 bulan ke depan, para peziarah Katolik akan melewati pintu tersebut. Menurut tradisi, peziarah di tahun Yubelium akan memperoleh pengampunan dosa khusus. 

          Tahun Yubelium 2025 diharapkan Vatikan akan mendatangkan sekitar 32 juta wisatawan ke Roma. Diperkirakan 100.000 peziarah akan berjalan melewati pintu tersebut setiap harinya sepanjang tahun depan. Yubelium 2025 akan berlangsung hingga 6 Januari 2026. Sedang tradisi Yubelium dimulai sekitar abad ke-14.(AFP/Reuters/Sup).

 

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single