Gerakan Tanam Sejuta Pohon Matoa

elangmur - Selasa, 22 April 2025 | 20:43 WIB

Post View : 36

Menteri Agama : Nasaruddin Umar, tengah menanam pohon Matoa, dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, Selasa (22/4/2025) yag dipusatkan di Depok Jawa Barat. an antara lain dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Foto :Kementerian Agama.

Jakarta, Elang Murianews (Elmu)- Kementerian Agama  RI melakukan gerakan penanaman  satu juta pohon Matoa dalam rangka memperingati Hari Bumi 2025, yang dipimpin langsung Menteri Agama Nasaruddin Umar di kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Cimanggis, Depok Jawa Barat , Selasa (22/4/2025). “Kami lakukan gerakan ini bersama keluarga besar Kementerian Agama dan para tokoh lintas agama untuk memberi teladan dalam pelestarian alam Gerakan tersebut menjadi contoh nyata dan praktik baik dalam upaya pelestarian alam di tengah fenomena krisis iklim global,” ujar Nasaruddin Umar.

          Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno yang hadir dalam acara itu mengatakan, manusia perlu memperkuat hubungan dengan alam dan melestarikan alam menjadi salah satu kewajiban. “UIII  harus bisa jadi teladan dengan menjadi green campus (kampus hijau). Dengan 140 hektar, kampus ini bisa menjadi konservasi berbagai kekayaan hayati Indonesia,” tegasnya. Sedang Sekretaris Jenderal Kemenag Kamaruddin Amin menambahkan, penanaman pohon matoa ini dilakukan secara bertahap di seluruh Indonesia. Pada hari ini, ada sekitar 170 ribu pohon matoa yang ditanam serentak pada 32 provinsi.

              Pohon matoa dipilih karena merupakan tanaman khas Indonesia yang cepat tumbuh, kuat, serta memiliki nilai ekologis dan ekonomis. Matoa juga dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Nusantara, dari Sabang hingga Merauke. Program ini mengusung tema Energi Kita, Planet Kita, selaras dengan semangat Hari Bumi 2025 yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengatasi perubahan iklim dan kerusakan lingkungan global. “Gerakan ini juga menjadi bagian dari diplomasi hijau Kemenag di tingkat global. Kita juga menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dan lainnya dalam gerakan ini,” ucap Kamaruddin Amin seperti  yang dikutip dari NU Online.
                Lalu menurut Pemerhati Lingkungan Muria Raya,  Hendy Hendro : adanya hari bumi atau earth day mengingatkan pada kita, bahwa planet bumi yang kita tempati usianya sudah sangat tua, dan banyak berbagai tekanan yang dialami planet ini. Mulai dari semakin bertambahnya jumlah penduduk, ekploitasi sumber daya alam, pencemaran, perubahan iklim, ketidak seimbangan ekosistem yangabkan terjadinya kerusakan diplanet bumi ini.Dalam memperingati hari Bumi ini kita ajak masyarakat untuk sadar dan ikut berpartisipasi menjaga bumi dari kehancuran. (sup).

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single