CLAIREFONTAINE, Elang Murianews- Ini bukan akhir, tapi landasan untuk terbang lebih tinggi.
Sebuah prestasi melebihi ekspektasi, Indonesia bisa mencapai semifinal Piala Asia lalu bertanding di playoff Olimpiade.” Terima kasih untuk perjuangan seluruh pemain, ofisial, serta dukungan masyarakat dan pemerintah,” tutur Ketua Umum PSSI Eric Thohir di intagramnya seusai menyaksikan secara langsung laga Indonesia U- 23 kontra Guinea Kamis malam (9/5/2024). Indonesia dikandaskan Guinea pada laga playoff Olimpiade 2024 di Stadion Pierre Pibarot, Clairefontaine, Perancis, Kamis(9/5/2024) 1- 0. melalui Ilaix Moriba menit ke-28 dari titik penalti.
Sementara Nova Arianto, asisten pelatih menyatakan : "Jangan pernah menangis coach Shin Tae Yong karena kita semua tahu apa yang coach sudah perbuat untuk sepak bola Indonesia dan kita semua bisa melihat hasilnya saat ini Timnas Indonesia berada di level yang mana. Saya selalu percaya coach piala itu akan datang untuk melengkapi apa yang coach sudah buat selama ini untuk Tim Nasional Indonesia,"
"Satu bulan setengah menjadi sangat luar biasa bagi kami coaching staff melihat pemain bekerja sangat keras di latihan dan di setiap pertandingan. Pastinya ada kesedihan karena mimpi kita gagal ke Olimpiade tapi perjalanan Tim Nasional U-23 sampai sejauh ini pastinya di luar ekspektasi kita semua," tambah Nova di Instagram pribadinya, Jumat (10/5/2024)..
Tidak berlebihan kiranya apa yang diungkapkan tersebut, karena perjalanan menuju Olimpiade Peramcis harus menghadapi tujuh tim dengan peringkat 80 besar FIVA
Timnas Indonesia U-23 mengawali kiprahnya di Piala Asia U-23 2024 dengan kekalahan 0-2 dari tim tuan rumah Qatar pada laga pertama Grup A. Kemudian Tim Garuda Muda berhasil menang 1-0 atas Australia dan 4-1 atas Yordania di sisa laga fase grup.
Lolos ke perempat final sebagai runner-up Grup A Piala Asia U-23 2024, Timnas Indonesia U-23 harus menghadapi tim kuat Asia sekaligus negara asal Shin Tae-yong, Korea Selatan.Bermain imbang 2-2 dalam Waktu normal plus 2x15 menit, Tim Garuda Muda melangkah ke semifinal setelah menang 11-10 dalam drama adu penalti.
Namun, setelah tiga kemenangan beruntun, Timnas Indonesia U-23 kembali mengalami kekalahan. Tim Garuda Muda kalah 0-2 dari Uzbekistan di semifinal.Menghadapi Irak ada perebutan tempat ketiga sekaligus kuota terakhir untuk lolos langsung ke Olimpiade 2024, Timnas Indonesia U-23 kalah tipis 1-2.Kekalahan itu mengharuskan Tim Garuda Muda menjalani play-off melawan tim Afrika, Guinea U-23, untuk mendapatkan tiket terakhir ke Olimpiade 2024.
Sayang perjuangan heroik Garuda Muda betul betul berakhir setelah digagalkan tim Guinea. Tim ini , semula banyak pihak memprediksi, Indonesia U-23 akan kesulitan menghadapi Guinea U-23. Selain karena dianggap menang body alias fisik, Guinea dihuni banyak pemain yang bermain di Eropa. Jadi secara skill mereka dianggap lebih hebat.
Demikian juga secara taktikal maupun pemahaman mereka dalam membaca permainan.Namun ternyata yang diprediksi tidak terjadi. Permainan Guinea U-23 tak seseram itu.Indonesia U-23 masih bisa merepotkan Guinea U-23. Garuda Muda bahkan sanggup menekan Ilaix Moriba dan kawan kawan untuk bermain bertahan. Indonesia juga masih bisa mengacaukan pertahanan Guinea. Secara kasat mata, permainan tim asuhan Kaba Diawara itu bahkan tak lebih hebat dari Uzbekistan U-23.
Selain itu ada satu kontroversi besar yang mewarnai pertandingan ini. Di babak kedua tepatnya pada menit ke-72, wasit memberikan penalti pada Guinea U-23. Wasit menganggap Alfeandra Dewangga melanggar pemain lawan saat akan merebut bola dengan tekelnya. Dewangga sempat memprotes keputusan itu.
Sebab ia merasa mendapatkan bola lebih dahulu. Dan dari tayangan ulang memang terlihat Dewangga memang berhasil menyentuh bola lebih dahulu.Sayangnya di laga ini, Video Assistant Referee (VAR) tak dipakai di laga krusial seperti ini. Jadi wasit tak bisa mengecek ulang insiden tersebut.
Hal ini tentu saja sangat disayangkan. ( dikutip dari berbagai sumber/Sup)