Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Dalam banyak hal profil Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus dengan Kecamatan Karimunjawa Kabupaten Jepara cukup jomplang perbedaannya. Namun Camat Kaliwungu Satria Agus Himawan memimpin 220 orang perangkat pemerintahan desa se Kecamatan Kaliwungu yang terdiri 15 kepala desa, perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), selama tiga hari mengunjungi kepulauan yang terletak 45 mil laut dari kota Jepara , Jumat- Minggu (13-15/6/2025). Dalam rangka peningkatan kapasitas (pada konteks pembangunan dan manajemen, peningkatan kapasitas melibatkan proses pembelajaran dan pengembangan yang bertujuan untuk mencapai hasil yang lebih baik.) . “Kita ingin belajar tentang kaitannya dengan peningkatan kenaikan Pendapatan Asli Desa (PAD). karena disana Badan usaha milik desa (Bumdesnya) bagus. Sedang saat ini yang menjadi salah satu prioritas pemerintah desa itu untuk meningkatkan pendapatan asli desa. sehingga kami ingin belajar bagaimana cara Kecamatan Karimunjawa dengan desa di sini dengan yang ada disana itu meningkatkan PAD nya “ tutur Satria.
Selain itu menurut dia, memberikan pemahaman materi tentang pelaksanaan pemerintahan desa yang kita pelajari di desa . Baik itu aparatur pemerintahan desa maupun BPD, semacam Benchmarking (proses membandingkan kinerja, praktik, atau proses suatu organisasi dengan organisasi lain yang dianggap terbaik di bidangnya, untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan menerapkan praktik terbaik),
Harapan kami kegiatan itu bisa kita lakukan di desa masing-masing di sesuaikan dengan kebutuhan di desanya atau di sesuaikan dengan potensinya. “ Kita tidak bisa menyerap mentah-mentah. Apa yang di adopsi manajemennya atau mungkin kaitan dengan konsepnya atau mungkin usahanya akan di adopsi 100 persen juga bisa, kan yang kita lakukan ATM (amati tiru dan modifikasi) dari kegiatan itu sudah ada yang diterapkan.”
Kepala Desa Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu, Susanto yang dihubungi Selasa ( 17/6/2025) membenarkan dia mengikuti kegiatan di Karimunjawa. “ Nampaknya tentang hotel/penginapan dan manejemennya yang bisa diterapkan di sini. Sebab di desa kami ada sejumlah penginapan dan hotel,”
Sangat berbeda
Terlepas dari alasan yang diutarakan Camat Kaliwungu, Satria Agus Himawan, namun berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus, Jepara maupun sumber lain menyebutkan : Kecamatan Kaliwungu (Kudus) berada di daratan dengan luas sekitar 32,71 kilometer persegi, terdiri 15 desa, penduduk 83.927 jiwa dan 44,6 persen warganya adalah buruh industri, disusul petani, buruh tani dan buruh bangunan. Sampai sekarang nyaris setiap tahun dilanda banjir- terutama yang berada di sisi jalan lingkar- jalan Kaliwungu- Mayong (Jepara).
Sedang Kecamatan Karimunjawa tergolong sebagai kepulauan dengan jumlah pulau 27 – terletak di tengah Laut Jawa .Namun yang dihuni manusia hanya 5 pulau dan secara administratif tercatat empat desa. Ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) tahun 2023 ekowisata berkelas dunia yang aman, nyaman, dan menarik, berdasarkan pada kekayaan bahari dan keunikan budaya lokal, berwawasan lingkungan, meningkatkan pendapatan nasional, daerah, dan masyarakat dan sebelumnya sebagai SK Menteri Kehutanan No.78/ Kpts-11/1999, tanggal 22 Pebruari 1999 ditetapkan sebagai taman nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa memiliki luas 111.625 hektare meliputi 22 pulau. Pengelolaan ekosistem kawasan Taman Nasional Karimunjawa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 6186/Kpts-11/2002 .
Selain itu menurut Satria, anggaran setiap orang yang diberangkatkan ke Karimunjawa melalui APB Desa Rp 1,2 juta. Padahal menurut data yang dihimpun Elmu, harga tiket Jepara – Karimunjawa melalui Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Ferry Siginjai : Dewasa : Rp 175.000 (VIP), Dewasa : Rp 130.000 (Ekonomi), Bayi :Rp 20.000, Sepeda motor : Rp 150.000,-, Mobil :Rp 1.100.000,- Truk Trailer (<10 m) Rp 1.300.000, Truk Trailer (<12 m) :Rp 2.500.000
Lalu jika menumpang kapal motor cepat (KMC) EXpress Bahari Executive : Rp 220.000/sekali jalan, VIP : Rp 250.000,- Business/Penduduk Karimunjawa: Rp 130.000 dan bayi Rp 50.000,-. Sedang biaya penginapan di Karimunjawa, rata-rata sekelas homestay ( rumah penginapan) sekitar Rp 441.371 per malam. Sementara harga hotel bisa bervariasi tergantung pada jenis dan fasilitasnya. Harga rata-rata hotel pada hari kerja adalah sekitar Rp 1.010.126, sedangkan pada akhir pekan (Jumat-Sabtu) bisa mencapai Rp 1.048.932.Jika diakumulasi dari harga tiket penyeberangan dan hotel anggaran itu nampaknya Rp 1.2 juta tidak cukup. (Rikha/Sup)