Kelapa Hibrida Ditanam di Situs Patiayam

elangmur - Kamis, 3 Juli 2025 | 21:15 WIB

Post View : 139

Siap ditanam - 25 bibit kelapa hibrida dan 25 bibit alpukat. Foto istimewa

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda (Hiprada) Provinsi Jawa Tengah, dijadwalkan akan menggelar  seminar  Pos Pemberdayaan Masyaeakat  (PPM)  di  Balai Desa Terban Kecamatan Jekulo (Kudus) Sabtu (5/7/2025). Dilanjutkan dengan penanaman  25 bibit kelapa hibrida dan 30 bibit alpukat di Petak 21 C Bukit Patiayam.

            Menurut rencana  seminar akan dibuka Wakil Gubernur Jawa Tengah,Taj Yasin Maimoen  atau akrab dipanggil Gus Yasin. Dan menghadirkan tiga nara sumber , yang antara lain memafaatkan lahan kosong  untuk kesejahteraan masyarakat. Lalu strategi penyadaran masyarakat  melakukan kegiatan berbasis kearifan lokal dalam perspektif  pendidikan karakter.

Seminar Pos Pemberdayaan Masyarakat- yang akan berlangsung di Balai Desa Terban Jekulo Kudus. Dilanjutkan penanaman bibit kelapa hibrida dan alpukat. Foto istimewa.

           Bukit Patiayam merupakan bagian dari Gunung Muria. Luasnya mencapai 2.902,2 hektar, yang tersebar di wilayah Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus ( 1.573,5 hektar) dan di wilayah Kecamatan Margorejo, Gembong, Tlogowungu Kabupaten Pati, 1.328,7 hektar  Merupakan kawasan milik Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati.

           Kawasan ini telah ditetapkan sebagai Situs Patiayam benda cagar budayab pada  22 September 2005, berdasarkan surat keputusan Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Provinsi Jawa Tengah nomor 988/102.SP/BP3/P.IX/2005. Situs artinya, lokasi yang mengandung atau diduga mengandung benda cagar budaya (BCB), termasuk lingkungannya yang diperlukan  bagi pengamanannya.

           Sampai dengan Kamis malam (3/7/2025) belum diketahui secara pasti kenapa Hiprada memilih menanam 25 bibit kelapa hibrida dan 30 bibit alpukat di Situs Patiayam. Namun menurut data yang dihimpun Elmu,  kelapa hibrida bakal tumbuh dengan baik pada daerah yang berketinggian antara 0 hingga 450 meter di atas permukaan laut. Dengan curah hujan ideal 1.300 -  2.300 mm per tahun. Suhu 20- 27 derajat Celcius. Jenis tanah yang cocok untuk budidaya kelapa hibrida meliputi tanah vulkanik, tanah berpasir, liat berbatu, serta tanah yang memiliki tingkat keasaman (pH) antara 5 hingga 8.  Kelapa hibrida, sudah bisa dipanen pada umur 4-5 tahun. Dengan hasil produksi 100- 140 butir/tahun/pohon. Meski ukuran buahnya relarif kecil, tapi  dagingnya  lebih tebal , sehingga cocok  untuk dimanfaatkan sebagai kopra.

              Sementara Kepala Desa Terban, Supeno yang ditemui terpisah menambahkan,  dalam tahun 2022,  PT Djarum sudah  membantu  aneka jenis bibit buah-buahan hingga penanaman  pada lahan  seluas  250 hektar. Kemudian pada tahun 2023 seluas 100 hektar. Sedang  sebagian warga/pemerintahan desa juga  lebih dahulu menanam pada tahun 2020 dan sudah mulai berbuah.(Sup).

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single