Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Kera Sakti Sun Go Kong muncul lagi dalam kirab Bwee Gee atau Dewa Bumi 2025, yang digelar Yayasan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Hien Bio Kudus, Minggu (12 Januari 2025). Dan menjadi salah satu daya tarik bagi ribuan warga Kota Kretek, yang menyaksikan kirab di sepanjang Jalan Lukmonohadi, Jalan Mangga, Jalan Sunan Kudus, Alun Alun Simpang Tujuh, Jalan Jendral Sudirman, Jalan Pemuda, Jalan Achmad Yani dan seputar lokasi kelenteng pojok barat pertokoan – bekas perumahan dinas Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) yang dirubah menjadi Kereta Api Indonesia (KAI).
Pada kirab Dewa Bumi 2023, peraga Kera Sakti Sun Go Kong, tampil dengan kostum kera. Namun pada kirab yang juga dihadiri Bupati Kudus terpilih Samani, tampil bagai kera raksasa. Dirangcang dan dibuat tim kreatif yayasan TITD sejak 31 Desember 2024 hingga 10 Januari 2025. secara non stop. Bahkan dilembur hingga pukul 03.00.
Menurut Nationalgeographic.co.id, dalam mitologi Tiongkok, Sun Go Kong atau Sun Wukong dikenal sebagai Raja Kera. Kisahnya dikenal berkat novel klasik Tiongkok Journey to the West dari abad ke-16. Mitos mengenai Kera Sakti ini konon telah beredar di Asia Tenggara selama hampir 3.000 tahun.
Dikenal sebagai kera penipu yang menyebabkan banyak masalah di alam surgawi. Namun pada akhirnya, Sun Go Kong mencapai pencerahan dengan mengabdi pada Tang Xuanzang Atau dikenal dengan Biksu Tong. Beliau ditasbihkan saat baru berusia 13 tahun dan hidup di Tiongkok sekitar tahun 602-664. Tercatat sebagai biksu dan peziarah yang terbesar sepanjang sejarah dan hidup pada masa Dinasti Tang di Tiongkok
Mengutip dari laman Timeless Myth, “Sun Go Kong adalah musuh yang tangguh dalam mitologi Tiongkok.” Diberkahi dengan kekuatan yang luar biasa, ia dapat berlari secepat bintang jatuh sambil menahan beban gunung. Sang Raja Kera juga dapat melakukan salto dengan kecepatan 54.000 kilometer i).
Bakat hebat lainnya dari Raja Kera adalah kemampuannya untuk membekukan orang dan hewan di tempat serta mengendalikan cuaca. Kemampuannya untuk berubah wujud sesuka hati menjadi 72 wujud membuat musuhnya takut. Ia mampu berubah wujud menjadi berbagai hewan dan objek..
Sun Go Kong juga mengenakan baju rantai emas, sepatu bot untuk berjalan di atas awan, dan tongkat Raja Kera.Ahli dalam berbagai gaya bertarung dan ia dapat mengalahkan prajurit terbaik dari pasukan surgawi. Bahkan bulunya saja memiliki atribut magis.Sang Kera Sakti dapat membuat duplikat dirinya sendiri untuk membantunya dalam pertempuran. Ia juga dapat menggunakan bulunya untuk berubah menjadi senjata dan hewan.
Sun Go Kong dipuja masyarakat dan diakui sebagai ikon budaya. Namun, para biksu Buddha tidak memujanya sebagai tokoh agama dan memandang Raja Kera lebih sebagai tokoh seni dan sastra.
Kisah bahwa dia berasal dari batu, membuat dia tidak memiliki saudara atau anak. Oleh karena itu ia tidak dihormati sebagai leluhur dalam agama dan kepercayaan Tiongkok. Sebelum Sun Gokong bergabung dengan istana surgawi Kaisar Giok, ia memerintah sekelompok kera yang berkeliaran di hutan.(sup)