Kudus,Elang Murianews (Elmu) – Rehabilitasi kolam renang Wergu Wetan di Kota Kudus telah selesai 100 persen. Ditandai dengan Pekerjaan Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima seluruh pekerjaan dari penyedia jasa kepada pejabat pembuat komitmen (PPK). “Ya betul kemarin baru di PHO” ujar singkat Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaharaga (Disdikpora) Kudus, Harjuna dalam hal ini sebagai pengguna anggaran, Senin petang ( 30/12/2024).
Sedang Fatoni, yang dihubungi secara terpisah melalui whatsapp (WA) tidak merespon. Warga Demak ini selaku pelaksana proyek CV Metal Group Construction yang mengerjakan proyek rehabilitasi kolam renang Wergu Wetan yang dibiayai dari APBD Kudus 2024 sebesar Rp 1.743.610.845,- atau Rp 1,7. miliar.
Ketika ditemui per Kamis (18/11/2024) menyatakan : Rehabilitasi kolam renang Wergu Wetan Kudus dipastikan tercukupi kebutuhan airnya, yaitu adanya dua unit “sumur” air tanah yang masing masing dengan kedalaman130 – 150 meter. Selain itu juga akan ditopang dengan enam pompa air baru dan dua pompa air lama yang masih lumayan bagus, sebagai alat untuk “menaikkan” air dan “membuang “ air. Lalu dilengkapi “kolam” khusus untuk daur ulang, sehingga tidak ada air yang terbuang sia-sia. Termasuk filter yang berfungsi untuk memastikan air daur ulang, dalam kondisi layak pakai.
Namun belum diketahui secara pasti keberadaan enam pompa baru dan dua pompa lama. Sebab menurut pengamatan Elmu, hanya melihat enam pompa. Dua pompa berada di belakang kolam(sisi selatan) dan empat pompa berada di tepi dinding pagar tembok sisi timur. Sekaligus “kekuatan” masing masing pompa maupun proses daur ulangnya seperti apa.
Selain itu selama proses rehabilitasi berlangsung, pihak pengurus cabang olahraga (cabor) renang yang dulu dikenal sebagai Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kudus maupun pengurus Koni tidak pernah diajak “rembukan”. Padahal secara teknik, PRSI yang lebih paham. Apalagi jika kolam renang tersebut didesain sebagai kolam standar nasional, sehingga bisa dimanfaatkan untuk latihan para atlet renang hingga kejuaraan/kompetisi. “Saya sempat berdiskusi panjang lebar dengan Ketua PRSI Kudus , Yusdi Asikin. Kita sepakat untuk mengelola kolam renang tersebut, karena cukup besar manfaatnya jika kita yang mengelola langsung. Bukan seperti pengelola lama, yaitu Disdikpora Kudus,” ujar Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kudus, Sulistiyanto.
Manfaat itu antara lain : para atlet tidak (akan lagi) berlatih di berbagai tempat di luar Kudus, yang tentu saja harus mengeluarkan biaya dan tenaga ekstra . “ Jadwal latihan pun bisa diatur sedemikan rupa, yang disesuaikan dengan tujuan berprestasi.,” tambahnya. Hanya saja, menurut Sulis, panggilan akrab untuk ketua umum Koni Kudus, beberapa hari lalu Yusdi Asikin meninggal, sehingga belum sempat melanjutkan diskusinya dengan Disdikpora. Namun demikian kesepakatan pengelolaan kolam renang yang ingin ditangani bersama antara pengurus cabang olahraga renang dengan Koni tetap akan diteruskan. “Dan berharap pihak Disdikpora bisa memahaminya,” ujarnya.
Kolam renang Wergu Wetan pada awalnya dibangun dan diresmikan Bupati Kudus, Wimpie Hardono 2 Mei 1983 . Dengan panjang 24 meter dan bersifat umum- bukan untuk latihan renang sesuai standar kejuraan kalender Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI). Kemudian beberapa kali direhab. Terakhir pada tahun 2012 dengan membangun kolam renang berstandar nasional dengan biaya Rp 1.646.230.000,- yqg berasal dari APBD Kudus 2012. Hanya saja “bermasalah” . Seharusnya pemenang lelang, CV Perintis beralamat Jalan Masjid Terboyo nomor 32 Semarang yang melaksanakan. Namun disub-kontrakan kepada salah satu kontraktor di Kudus, dengan waktu pengerjaan sangat singkat 19 November – 31 Desember 2012, sehinggg mutu bangunan, sarana- prasarana di bawah standar.
Akibatnya kolam renang itu mangkrak dan para atlet PRSI Kudus, terpaksa berpindah pindah ke kolam renang di luar kota maupun di wilayah Kudus sendiri yang belum standar. Kolam renang standar nasional berukuran panjang 50 meter, lebar 25 meter. kedalaman minimum : 2 meter, jumlah lintasan 8, lebar masing masing lintasan 2,5 meter dan suhu/temperatur kolam renang 25 – 28 derajat Celcius.Saat ini sebanyak 23 atlet kelompok umur berlatih rutin di Desa Lau Kecamatan Dawe
Sedang PRSI yang berdiri sejak 21 Maret 1951, berganti nama dan logo menjadi Akuatik Indonesia per Agustus 2023.Dan atlet Akuatik Indonesia Kudus , dalam perhelatan Pekan Olahraha Provinsi (Porprov) Jawa Tengah Agustus 2023, menyabet tiga medali emas, tiga perak dan satu perunggu.(Sup).