Kudus, Elang Murianews (Elmu) - Kuda Nil atau hipopotamidae, ternyata hidup berkeliaran di Situs Patiayam- situs prasejarah pada kala Pleistosen. Yaitu suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 2.588.000 hingga 11.500 tahun lalu. Ini dibuktikan dengan ditemukannya satu spesimen pada bagian tulang metacarpal oleh tim peneliti Balai Arkeologi Jogjakarta 2006. Fosil tulang tersebut sampai saat ini tersimpan di vitrin ( tempat khusus penyimpanan fosil) dan ditempatkan di Museum Situs Patiayam Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.
Menurut Rokhus Due Ave, salah satu anggota tim peneliti : selama ini kuda nil dikenal sejenis mamalia berukuran (bertubuh) besar asal Afrika . Berkulit kelabu gelap, mempunyai gading besar yang berfungsi mempertahankan diri dari predator.
Bertempat tinggal di seputar daerah danau dan sungai Hidup berkelompok hingga 30 ekor. Tidurnya malam hari di dalam lumpur atau air, namun pada malam hari keluar mencari makan, yaitu rerumputan.. “Dari sebagian anggota badan yang berhasil diidentifikasi, maka kuda nil diperkirakan pernah hidup bersama binatang purba lainnya di kawasan Gunung Muria. Sedang untuk umurnya masih akan diteliti lebih lanjut,” ujarnya.
Sedang menurut Laporan penelitian arkeologi, Manusia dan Lingkungannya Kala Pleistosen di Situs Patiayam (2006), hasil temuan tersebut perlu dikembangkan. Dan dicari bagian lainnya , karena keberadaan di permukaan sangat rentan perpindahan dari tempat lain.
Hipopotamus atau keluarga Kuda Nil sangat cocok berhabitat di lingkungan Patiayam purba. Sebab, hewan ini berhabitat perairan tawar. Seperti sungai, rawa dan danau. Adapun klasifikasi ke dalam dunia hewan termasuk dalam ordo Artiodactyala dari kelas mamalia.
Sedang menurut data yang dikutip dari Kebun Binatang Gembiroloko Jogjakarta, Kuda nil memiliki berat 1300-3200 kg dengan panjang tubuh 209-505 cm. Kuda nil memiliki warna kulit abu-abu ungu, dengan warna merah muda kecoklatan di sekitar mata dan telinga mereka. Tubuh mereka ditutupi dengan sedikit rambut tipis, kecuali bulu tebal seperti rambut di kepala dan ekor mereka..
Dikutip dari laman Taman Safari Bogor dan Bali , kuda nil merupakan satwa yang sudah ditemukan berevolusi di Afrika pada 8 juta tahun yang lalu. Kuda nil ini ternyata memiliki kekerabatan dengan lumba-lumba dan paus. terbagi menjadi dua jenis,kuda nil rawa dan kuda nil kerdil. Umumnya, saat ini habitat asli kuda nil berada di Benua Afrika, yaitu di Zambia dan Tanzania.
Kuda nil ternyata : tidak bisa berenang meski sering di dalam air (berendam berjam jam). Sebaliknya mampu berlari dengan sangat cepat, bahkan saat di dalam air sekalipun. Merupakan satwa yang badannya tidak pernah berkeringat . Tubuh kuda nil dapat mengeluarkan zat berminyak yang membuat kulitnya selalu lembap, sehingga mampu mencegah sengatan sinar matahari dan memiliki sifat antibakteri.
Kuda nil menghabiskan waktu hingga enam jam untuk merumput dan memakan buah-buahan yang jatuh. Setiap hari dapat mengonsumsi sekitar 1 – 1,5 persen dari berat badannya. Atau dalam satu malam, seekor kuda nil dewasa bisa menghabiskan 35 kilogram rumput.(Sup)