Kuda Nil Pernah Berkeliaran di Patiayam Kudus

elangmur - Jumat, 9 Agustus 2024 | 18:49 WIB

Post View : 182

Kuda Nil - atau Hipopotarmidae/Hipopotarmus yang bisa dilihat di sejumlah kebun binatang di Indonesia. Foto istimewa.

Kudus, Elang Murianews  (Elmu) - Kuda Nil atau hipopotamidae, ternyata hidup berkeliaran di Situs Patiayam- situs prasejarah pada kala Pleistosen. Yaitu suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 2.588.000 hingga 11.500 tahun lalu. Ini dibuktikan dengan ditemukannya satu spesimen pada bagian tulang metacarpal oleh tim peneliti Balai Arkeologi  Jogjakarta 2006. Fosil tulang  tersebut sampai saat ini tersimpan  di vitrin  ( tempat khusus penyimpanan fosil) dan  ditempatkan di Museum Situs Patiayam Desa Terban Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus.

Fosil kuda nil -di dalam vitrin (tempat khusus penyimpanan fosil) yang ditemukan tim peneliti Balai Arkeologi Jogjakarta di Situs Patiayam Terban Jekulo Kudus tahun 2006. Foto Museum Situs Patiayam

                Menurut Rokhus Due Ave, salah satu anggota tim peneliti : selama ini  kuda nil dikenal  sejenis mamalia berukuran (bertubuh)  besar asal Afrika . Berkulit kelabu gelap, mempunyai  gading besar yang berfungsi mempertahankan diri dari  predator.

                Bertempat  tinggal di  seputar daerah danau dan sungai  Hidup berkelompok hingga  30 ekor.  Tidurnya malam hari  di dalam lumpur atau air, namun pada malam hari  keluar mencari makan, yaitu rerumputan.. “Dari sebagian  anggota badan yang berhasil diidentifikasi, maka kuda nil diperkirakan  pernah hidup bersama binatang purba lainnya di kawasan Gunung Muria.  Sedang untuk umurnya masih akan diteliti lebih lanjut,” ujarnya.

                Sedang menurut  Laporan penelitian arkeologi, Manusia  dan Lingkungannya Kala Pleistosen  di Situs Patiayam (2006), hasil temuan tersebut  perlu dikembangkan. Dan dicari bagian lainnya , karena keberadaan di permukaan  sangat rentan  perpindahan  dari tempat lain.

                Hipopotamus atau keluarga Kuda Nil  sangat cocok  berhabitat di lingkungan Patiayam purba. Sebab, hewan ini berhabitat perairan tawar. Seperti sungai, rawa dan danau. Adapun klasifikasi ke dalam  dunia hewan termasuk dalam ordo Artiodactyala dari kelas mamalia.

                Sedang menurut data yang dikutip dari Kebun Binatang Gembiroloko Jogjakarta, Kuda nil memiliki berat 1300-3200 kg dengan panjang tubuh 209-505 cm. Kuda nil memiliki warna kulit abu-abu ungu, dengan warna merah muda kecoklatan di sekitar mata dan telinga mereka. Tubuh mereka ditutupi dengan sedikit rambut tipis, kecuali bulu tebal seperti rambut di kepala dan ekor mereka..

                Dikutip dari laman Taman Safari Bogor dan Bali , kuda nil merupakan satwa yang sudah ditemukan berevolusi di Afrika pada 8 juta tahun yang lalu. Kuda nil ini ternyata memiliki kekerabatan dengan lumba-lumba dan paus. terbagi menjadi dua jenis,kuda nil rawa dan kuda nil kerdil. Umumnya, saat ini habitat asli kuda nil berada di Benua Afrika, yaitu di Zambia dan Tanzania.

                Kuda nil ternyata  : tidak bisa berenang meski  sering di dalam air (berendam berjam jam).  Sebaliknya mampu  berlari dengan sangat cepat, bahkan saat di dalam air sekalipun. Merupakan satwa yang badannya tidak pernah berkeringat . Tubuh kuda nil dapat mengeluarkan zat berminyak yang membuat kulitnya selalu lembap, sehingga mampu mencegah sengatan sinar matahari dan memiliki sifat antibakteri.

                Kuda nil menghabiskan waktu hingga enam jam untuk merumput dan memakan buah-buahan yang jatuh. Setiap hari dapat mengonsumsi sekitar 1 – 1,5 persen dari berat badannya. Atau dalam satu malam, seekor kuda nil dewasa bisa menghabiskan 35 kilogram rumput.(Sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single