Malioboronya Kudus Sekedar Mimpi

elangmur - Minggu, 16 Maret 2025 | 21:37 WIB

Post View : 423

Hanya diterangi lampu lalulintas dan lampu gardu jaga- kondisi citywalk jalan sunan kudus, Minggu dinihari ( 16/3/2025) foto sup

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Pemkab Kudus telah membangun Citywalk Jalan Sunan Kudus (CJSK) dan menelan biaya Rp 14 miliar yang berasal dari APBD Kudus 2020. Dengan cara sebagian Jalan Sunan Kudus- tepatnya jalan sepanjang 526 meter. Dihitung dari bundaran Alun Alun Simpang Tujuh Kudus, hingga tepi jembatan Kali Gelis ( ke arah barat), mau “disulap” menjadi kawasan perdagangan dan wisata seperti Malioboro di kota Jogja..

citywalk jalan sunan kudus - awal 2021 Foto Sup.

            Tahun pertama CJSK itu banyak menarik perhatian warga Kota Kretek dan sekitarnya terutama pada malam hari. Lampu penerangan jalan umum (LPJU), lampu hias sisi kanan kiri, lampu dan pernak pernik yang melintang , lampu dari toko, rumah dan pedagang kaki lima nampak gemerlapan.

          Entah mengapa, di tahun kedua, tahun ketiga, tahun ke empat, dan menjelang hari raya Idul Fitri akhir Maret 2025 pernak pernik itu tidak nampak lagi. Nyaris tidak ada lagi warga Kota Kretek yang sengaja khusus untuk “menikmati” indahnya “malioboro kudus” Bunga tabebuya yang digadang-gadang akan berbunga dengan warna pink, kuning,putih dan merah, juga belum nampak merebak. Dinas/instansi terkait, seperti Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus seakan loyo- tidak bertenaga- tidak bergairah.

          Menurut pemerhati lingkungan, Hendy Hendro Minggu malam (5/5/2024), semestinya pemkab Kudus perlu memperbaiki sarana prasarana dan fasilitas yang rusak dan hilang. Serta mengembangkan CJSK menjadi suatu area publik yang menarik untuk menambah keasrian dan keindahan kota Kudus. “ Kita tidak perlu mempermasalahkan siapa pencetus ide awalnya, jika itu dipandang baik dan untuk kemaslahatan masyarakat, kenapa tidak diteruskan,” ujarnya.

           Konon, Bupati- Wakil Bupati Kudus, Samani Intakoris- Bellinda yang baru dipantik pada 20 Februari2025 berencana untuk membenahinya. Terlepas dari hal tersebut : secara abstrak, citywalk berarti jalur pejalan kaki di dalam kota.

           Malioboro nama sebuah jalan di jantung Kota Gudeg. Yaitu sejak seputar Stasiun Kereta Api Tugu- lurus ke selatan mentok sampai Kantor Pos Besar sepanjang sekitar dua kilometer. Dibangun Pemerintah Hindia Belanda awal abad ke-19 sebagai kawasan pusat perekonomian dan pemerintahan.

          Malioboro sendiri berasal dari bahasa sansekerta malyabhara yang berarti karangan bunga. Adapula beberapa ahli yang berpendapat asal kata nama Malioboro berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama Marlborough yang pernah tinggal di Jogja pada tahun 1811- 1816 Masehi.

         Sedang Jalan Sunan Kudus, mengambil nama dari Sunan Kudus , yaitu sejak Alun Alun Simpang Tujuh ke barat hingga perempatan jalan Jember. Sunan Kudus atau Ja’far Shodiq sendiri adalah salah satu diantara Wali Sanga (9) yang disemayamkan di komplek Masjid Menara Makam Sunan Kudus di Desa Kauman Kauman kota Kudus. Sekitar 20 meter dari perempatan jalan Menara.

          Dan sebelum ditetapkan sebagai CJSK, sudah dikenal sebagai salah satu pusat bisnis. Sebagian besar dihuni warga etnis Tionghoa. Diantaranya ayah-ibunya legenda bulutangkis Liem Swie King. Juga terdapat salah satu diantara rumah kembar milik Raja Kretek Nitisemito, komplek lembaga pemasyarakatan.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single