Pasokan Air ke Pelanggan Tersendat, PDAM Tutup “Mata”

elangmur - Rabu, 1 Oktober 2025 | 18:11 WIB

Post View : 56

Kosong- bak mandi salah satu warga Desa Kaliputu RT 06/RW I,yang nyaris "asat", karena tidak ada pasokan air dari PDAM pada Rabu (1/10/2025) pukul 17.30 WIB. Foto Sup

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Pasokan air bersih  dari Perusahaan  Daerah Tirta Muria atau lebih  dikenal Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) milik Pemkab Kudus kepada pelanggan tersendat. Antara lain ditandai dengan merosotnya debit air. Akibatnya tidak mampu secara konstan mengalir sepanjang 24 jam. Hanya pada jam jam tertentu mengalir dengan normal.

            Dengan kondisi tersebut pelanggan  merasa dirugikan dalam banyak hal. Namun meski banyak warga yang telah melaporkan langsung ke Kantor PDAM di kawasan perkantoran Mejobo nyaris tidak pernah ditanggapi. Slogan “aduhai” Siap Melayani Selama 24 Jam, hanya sekedar pemanis. Jauh dari kenyataan. Kasarnya pelayanan buruk.

             Elmu yang melapor hal tersebut  kepada Direktur  Teknik  PDAM Kudus, Yan Leksmana yang  di ruang kerjanya, Rabu ( 24/9/2025) sampai dengan Rabu (1/10/2025) tidak ditindak lanjuti. Tidak ada seorang petugas PDAM yang mendatangi titik lokasi pelapor di RT 06/RW I Desa Kaliputu Kecamatan Kota Kudus. Bahkan pada tiga hari terakhir, Elmu sempat melapor dan mendatangi Kantor PDAM-komplek  sumur air dalam  di Desa Bae Kecamatan Bae- beberapa puluh meter utara seberang jalan raya gedung kesenian/Dewan Kesenian. Yan Leksmana maupun petugas di Bae tersebut berjanji akan datang ke lokasi dan melakukan langkah-langkah perbaikan.

           Kondisi merosotnya pasokan air bersih tersebut, khususnya di Desa Kaliputu sudah berjalan sekitar lima tahun terakhir.  “Kami sudah sangat sering  melapor, tapi tidak pernah ada tindak lanjutnya. Akhirnya kami mengambil keputusan untuk “membangun sumur bur,” Ini sudah dua hari dikerjakan dan sudah tembus  sekitar 30 meter.” tutur keluarga  pemilik kuliner Selatku Joss , Rabu (1/10/2025).

             Secara umum kondisi air  di setiap pelanggan  di  Desa Kaliputu di pusat saluran dekat dengan meteran air cenderung tetap mengalir. Hanya saja aliran air sedikit cepat/deras, saat  kran air dibuka penuh. Namun ketika ditarik pada ketinggian lebih dari 90 centimeter, air tidak mampu mengalir, sehingga ketika sumber air dimanfaatkan untuk membersihkan motor tdak mampu menjanglau ketinggian motor.

          Apalagi ketika ditarik untuk ditampung di bak/tandon air di lantai dua  ( rumah berlantai dua). Pada saat di tarik untuk kebutuhan bak mandi, dapur dan cucian,  yang berjarak kurang dari  22 meter dengan ketinggian pipa saluran  sekitar satu meter, pasokan air tersendat. Sedikit lancar pada  jam- jam antara  pukul 22.00 – 04.00 WIB.  Pada jam jam tersebut pelanggan baru  bisa mengoperasikan mesin cuci , mengisi bak mandi hingga cuci piring- peralatan rumah tangga lainnnya.

          Berdasarkan lokasi, Desa Kaliputu berada  sekitar 3- 4 kilomter dari sumur produksi PDAM di seputar  gedung kesenian/dewan kesenian. Dengan kondisi jalan raya lurus, nyaris tidak ada tanjakan.  Di  tepi jalan lurus inilah – terpasang saluran induk – kemudian  di sepanjang saluran induk tersebut terdapat pipa pipa pralon yang menuju ke rumah-rumah pelanggan. Dengan kondisi tersebut pasokan – debit air berjalan normal.

         Namun diduga, akibat jumlah pelanggan membengkak, kapasitas-volume sumber air ( sumur produksi yang berupa  air tanah dengan kedalaman rata-rata 130 – 150 meter) menyusut. Ditambah titik tertentu bocor, hingga tidak adanya upaya terpogram dalam hal pelestarian sumber air, maka  pasokan air bersih PDAM Kudus merosot.  Padahal menilik keuntungan bersih yang dicapai PDAM Kudus rata-rata di atas Rp 4 miliar/tahun, maka , serta kondisi riil pasokan air merosot, maka diduga kuat, PDAM  yang berstatus plat merah ini hanya semata-mata mencari keuntungan besar.(Sup).

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single