Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Pemda Kudus gagal tangani sampah. Tidak ada gebrakan nyata. Terutama selama tiga terakhir, sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjungrejo Kecamatan Jekulo ditutup rakyat setempat. Serta didukung pemerintahan desa Tanjungrejo, Kamis (16 Januari 2025).
Akibatnya seluruh tempat penampungan sementara (TPS) sampah yang tersebar di 28 pasar tradisional mulai menumpuk dan menebarkan bau menyengat. Termasuk sejumlah TPS di desa yang belum memiliki fasilitas pengolahan sampah. Begitu pula . di hampir semua tempat sampah yang disediakan masing masing rumah tangga.
Sedang di komplek TPA Tanjungrejo, nampak tiga alat berat dioperasikan. Namun tidak ada satupun mobil armada sampah milik Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH), maupun armada sampah roda tiga milik desa, yang dioperasikan. Sebagai wujud “menghormati” aksi penutupan TPA. Namun bau busukpun sudah tercium saat melewati jalan raya depan.TPA.
Lalu kondisi Sungai Jati Pasihan, sejumlah lahan pertanian, puluhan sumur warga masih tetap tercemar akibat kemungkinan besar lindi TPA Tanjungrejo. Lalu puluhan warga yang terserang gatal gatal hingga infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) dimungkinkan akan bertambah lagi.
Bupati Kudus terpilih Samani Intakoris, yang dihubungi Minggu malam mengatakan : Kami memberi masukan penanganan, karena kami belum dilantik. Bisa ditanyakan ke dinas terkait pak . Matur nuwun,”
Menurut Antara, Kamis, 16 Januari 2025 20:20 WIB, Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, berjanji menyelesaikan permasalahan Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Sampah Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo yang mengakibatkan polusi udara berupa bau tidak sedap dan pencemaran di sungai dalam tempo dua hari."Penanganan polusi udara dengan bau tidak sedap dan licit yang mencemari sungai akan kami selesaikan secepatnya. Mudah-mudahan dalam tempo dua hari bisa tertangani," kata Bupati Kudus Terpilih Sam'ani Intakoris usai audiensi dengan warga Desa Tanjungrejo di Balai Desa Tanjungrejo, Kabupaten Kudus, Kamis.
Ia menawarkan solusi jangka pendek tersebut, agar TPA bisa dibuka kembali karena memang dibutuhkan masyarakat untuk sementara ini. Untuk penanganannya selama dua hari ini, kata dia, warga silakan mengawalnya sehingga ketika masih ditemukan permasalahan bisa diadukan.
Sedang Kepala Desa Tanjungrejo, Christian Rahadiyanto yang dihubungi via WA Minggu pagi maupun melalui telepon, belum/tidak merespon. (Sup).