Kudus,Elang Murianews – Rencana program membangun stadion berskala internasional di Kudus tergolong program ambisius. “Kota Semarang sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah saja sampai sekarang belum juga memilikinya. Padahal dalam banyak hal Semarang lebih unggul dibanding Kudus. Contoh “dunia olahraga”. Khususnya tim sepakbola PSIS Semarang dengan Persiku Kudus. Jadi menurut saya program calon bupati Kudus Masan tergolong ambisius “ tutur mantan Kepala Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pekerjaan Umum Kudus, Heri Triyogo, Minggu ( 5/5/2024)
Masan belum lama ini menggelar jumpa pers di Kudus dan mengungkapkan sembilan program unggulan saat di pemilihan kepala daerah (Pilkada/bupati/wakil bupati) memenangkan pertarungan. Selain membangun stadion internasional, juga akan menggaji ketua RT dan RW masing masing Rp 25 juta/tahun, membangun satu unit Pusat kesehatan masyarakat(Puskesmas) pembantu di setiap desa. Memberikan makan gratis untuk penunggu pasien.
Menurut data terbaru yang dikumpulkan Elang Murianews, tim PSIS Semarang masih mampu bertahan di Liga 1. Sementara Persiku Kudus, tengah berjuang untuk naik kasta dari Liga 3 ke Liga 2. Sementara stadion yang dijadikan kandang PSIS Stadion Jatidiri- tergolong stadion standar untuk Liga 1. Stadion ini telah direnovasi Pemeritah kota Semarang, sehingga tampil jauh lebih bagus.
Sedang Persiku Macan Muria ini berkandang di Stadion Wergu Wetan. Awalnya dibangun dan dikelola pihak ke tiga selama 20 tahun. Kemudian saat diambil alih Pemkab Kudus/Disdikpora ada penambahan pembangunan tribune terbuka di sisi utara, selatan dan timur. Namun bentuk bangunan sempat jadi ejekan “warganet” karena dianggap seperti bangunan pondok/asrama.
Dan ketika Moch Tamzil terpilih sebagai Bupati Kudus periode 2018-2023, sempat merencanakan akan membangun stadion baru di wilayah kecamatan Bae atau Dawe. Dengan tujuan agar lebih representatif mengikuti perkembangan sepakbola nasional.
Sebab menurut Tamzil, Stadion Wergu tidak layak untuk dijadikan laga bersifat nasional. Stadion ini menurut rencana sebagai tempat berlatih Persiku. Dan sebelum membangun stadion baru, Tmazil langsung turun tangan membantu menangani Persiku Liga 3. Dengan menghadirkan pelatih Subangkit yang berlisensi A/AFC dan menggelontorkan dana sekitar Rp 4 miliar. Meski akhirnya gagal dan malah Tamzil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK)
Dibohongi
Selain Heri Triyogo, salah satu warga di wilayah Kecamatan Gebog berinisial A menyatakan program pembangunan stadion bertaraf internasional adalah pernyataan bohong bohongan. Sebab, anggaran Pemkab Kudus per tahun hanya sekitar Rp 2,5 triliun. “ Kok arep bangun stadion internasional sing anggarane 5 triliun. Berarti nek Masan dadi, duit anggaran kudus mung gawe stadion karena yang 1,5 triliun kanggo bayar pegawai dan lain lainnya,” ujarnya melalui WA.