Pati, Elang Murianews (Elmu) – Ribuan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) dijadwalkan Senin pagi ( 25/8/2025) secara beramai-ramai ke Kantor Pos Kota Pati di Jalan Jendral Soedirman untuk berkirim surat kepada Komisi Pemberantasan .Korupsi (KPK). Isi surat meminta KPK untuk segera memeriksa dan menangkap Bupati Pati Sudewo terkait dugaan kasus suap proyek di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA). “ Titik kumpul di Alun Alun Pati. Kemudian jalan kaki bersama-sama ke Kantor Pos. Tidak ada orasi. Tidak ada pengeras suara,” ujar Koordinator AMPB, Supriyono alias Botok,.

    Ribuan surat tersebut sebagai bentuk laporan tertulis dan kemudian akan ditindak lanjuti dengan mendatangi secara langsung ke Gedung KPK di Jakarta Selasa- Rabu ( 2-3 September 2025). “ Warga tinggal mengisi nama dan tanda tangan di formulir yang telah kami siapkan. Namun warga juga boleh menulis di kertas lain. Dengan isi surat yang sama ,” tambah Botok.

       Sebelum aksi kirim surat massal tersebut, banyak warga di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati yang lebih dahulu berkirim surat kepada KPK melalui Kantor Pos Tayu.

        Sedang untuk kebutuhan operasional ke KPK, pihak AMPB menggelar aksi penggalangan dana Rp 5.000,- di pos koordinasi (posko) AMPB seputar Alun Alun Kota Pati. “Sampai dengan Minggu (24/8/2025) sudah terkumpul Rp 117 juta. Kami akan ke KPK dengan “kekuatan” sekitar 500 orang yang akan menumpang 10 bus. Namun juga ada yang menumpang truk. Kami akan berangkat dari Pati pada Minggu 31Agutus 2025,” ujar Botok.

         Tandingan- Sehari sebelumnya, Minggu ( 24/8/2025) muncul aksi tandingan , yang dipusatkan di lapangan Desa Gadudero Kecamatan Sukolilo. Lebih dari 100 warga yang menamakan diri Masyarakat Sukolilo Cinta Damai (MSCD)) dengan membawa poster, spanduk dan kain putih panjang penuh tanda tangan.

     Mereka meminta Bupati Pati Sudewo tetap menjalankan tugas hingga akhir masa jabatan, Sebab semasa menjabat, Sudewo sudah berbuah positif terhadap warga Pati Selatan. Bahkan sebelum menjabat, yaitu saat menjadi anggota DPR RI juga telah melakukan hal yang sama. Di lapangan Gadudero tersebut juga didirikan Posko Cinta Damai Pati Kidul.

    Meski dengan munculnya aksi tandingan, maupun surat kirim massal melalui Kantor Pos Kota Pati hingga rencana “nggruduk” gedung KPK, panitia khusus hak angket DPRD Pati, tidak terpengaruh. “Kami tetap menggelar agenda “sidang” terbuka dengan membahas 12 hal pokok yang berkaitan dengan kebijaksanaan Bupati Pati Sudewo sejak pekan lalu ,” tegas Ketua Pansus hak angket DPRD Pati, Teguh Bandang Waluyo. (Sup)