Kudus, Elangmurianews- Sebuah tiang lampu hias di Jalan Menara Kudus roboh. Belum diketahui kapan tiang berbahan kuningan ini roboh. Namun yang pasti, sampai dengan Sabtu , 13 April 2024 sekitar pukul 15.30 WIB saat hujan deras tiang tersebut masih dibiarkan tergeletak ,membujur dari arah utara ke selatan.
Melihat sekilas, ada dugaan tiang lampu hias tersebut roboh karena sebagian diantara kropos. Terutama di bagian paling bawah. Mengingat pengadaan puluhan tiang lampu hias yang berbentuk seragam yang terpasang di ruas kanan kiri Jalan Menara komplek Masjid Menara Makam Sunan Kudus dibangun pada pertengahan 2017.
Tiang lampu hias itu pada awalnya tertanam mepet di tembok gapura sisi timur. Gapura jalan Menara berada di dua lokasi. Satu lokasi di perempatan ke arah Sumur Tulak ( sisi utara). Lalu di perempatan menuju Jalan Sunan Kudus ( sisi selatan) dan ditambah sebuah gapura di pojok timur Taman Menara atau pojok Kelenteng Hok Ling Bio. Ke tiga gapura tersebut dibuat seragam. Berbahan baku bata merah dengan gaya arsitektur seperti di komplek Masjid Menara Makam Sunan Kudus.
Sedang tiang lampu hiasnya juga dibuat menarik. Ini disesuaikan dengan jalan Menara yang berbahan baku granit yang konon didatangkan dari India. Dimaksudkan agar menjadi daya tarik bagi masyarakat- terutama para peziarah yang setiap hari berdatangan dari berbagai kota/kabupaten di Jawa .
Namun pembangunan jalan granit, tiang lampu hias, gapura, ditambah “penyudetan” gorong gorong dengan biaya Rp 9 miliar tersebut, tidak sesuai kenyataan di lapangan. Belum genap dua tahun, di banyak titik granit itu pecah. Bahkan hingga sekarang pun kerusakan/pecah/retaknya granit tetap berlanjut. Sebab perbaikan hanya ala kadarnya- tanpa mempertimbangkan sisi kualitas.
Diduga granit tersebut tidak didatangkan dari India (pihak kontraktor tidak menunjukkan nota pembelian barang dan setelah dicocokkan dengan granit serupa yang dibeli pihak Yayasan Masjid Menara Makam Sunan Kudus barang tersebut dibeli dari salah satu toko bangunan terkemuka di Semarang Barat). Diduga untuk memanipulasi harga agar memperoleh banyak keuntungan.
Sedang menurut warga seputar Jalan Menara, hampir sebagian besar lampu lampu hias tidak berfungsi. Alias mati, sehingga praktis tidak memiliki daya tarik samasekali. Selain itu juga tidak diberengi dibarengi dengan penataan rumah warga , toko hingga pedagang kaki lima. (sup)