Rp 725 Juta Biaya Bersolek Terminal Bakalan Krapyak  

elangmur - Minggu, 17 November 2024 | 20:28 WIB

Post View : 281

"Wajah" baru- gerbang terminal wisata/taman parkir Bakalan Krapyak Kudus, Minggu ( 17/11/2024), antara lain dengan penggunaan bata merah ekspos. Foto sup.

Kudus, Elang Murianes (Elmu)- Butuh biaya Rp 725 juta, untuk  biaya “bersolek” terminal wisata Bakalan Krapyak Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kudus. Dan sampai dengan Minggu  (17/11/2024) proses pembangunan sudah  nyaris selesai 100 persen. Tinggal  memasang tulisan  terminal wisata/ taman parkir , yang telah rampung pembangunan di beberapa meter gerbang terminal.

              Biaya sebanyak Rp 725 juta tersebut, dipergunakan untuk membangun pagar tembok sepanjang 135 meter, tinggi 2,5 meter. Berbentuk L.   Sebagian dinding pagar  berbahan bata ekspos, begitu pula dua pilar di  samping kanan kiri gerbang dan pilar papan nama.

              Dinding atas tidak  polos, tetapi “dipercantik” dengan “kepala- kepala” yang dibagian atas membentuk kerucut. Sedang yang menjulur ke bagian bawah seakan membentuk tiang penyanggga  kepala. Lalu di bagian dinding depan, juga “dihias “ relief.

Dinding depan dan samping kiri - berbentuk huruf L, di komplek terminal wisata/taman parkir Bakalan Krapyak. Foto Sup.

              Secara keseluruhan pembangunan dinding terminal memang  mampu mempercantik wajah terminal wisata Bakalan Krapyak yang sejak sekitar lebih dari 10 tahun terakhir tidak/belum pernah belum tersentuh  pembangunan. Akibatnya  “wajah” terminal yang setiap hari dikunjungi  ratusan- ribuan pengunjung yang sebagian besar berasal dari luar Kudus nampak kusut dan “menua”.

              Dengan mengusung bentuk arsitektur sederhana dan ditopang dengan penggunaan bata ekspos, maka  wajah yang semula kusut dan terlihat tua ini, berubah bagai gadis cantik. Apalagi di “dalam “ dinding ada sebagian ruang terbuka hijau dengan  sejumlah puluhan pohon berdaun rindang, serta dilengkapi dengan sejumlah tempat duduk  yang merangkap “pagar “ pohon, maka  menjadi  tempat nongkrong warga setempat, maupun peziarah yang melepas lelah sebelum naik kembali ke bus masing masing.

Salah satu ruang publik- yang dipenuhi pohon berdaun lebat di terminal wisata/taman parkir Bakalan Krapyak. foto Sup

              Bata ekspos, adalah  ornamen batu bata tanpa dilapisi plester maupun cat. Ada sejumlah jenis bata ekspos dan satu diantara yang terbaik adalah bata ekspos terakota. Sebab berpenampilan halus dan presisi, sehingga biasanya dijual lebih mahal ketimbang jenis lainnya.Dan juga dianggap lebih mewah dan terkesan elegan.Selain untuk hunian, bata terakota juga jamak digunakan untuk membangun kafe, toko, kantor, ruang publik, dan tentunya saja sebagai penyekat dinding yang berestetika.(Sup)

 

 

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single