Rumah Kembar Raja Kretek Nitisemito, Merana ?

elangmur - Sabtu, 13 September 2025 | 06:08 WIB

Post View : 186

Rumah Kembar Nitisemito - sebelah barat Sungai Gelis seputar Jalan Sunan Kudus Kota Kudus. Foto Sup (12 September 2025)

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Rumah Kembar  Nitisemito, yang dibangun pada tahun 1935-1936 oleh kontraktor Lindeteves  Jeman, kondisinya  per Sabtu  13 September 2025 masih cukup baik. Termasuk  segala jenis perabotannya  relatif masih utuh. Hanya saja dari tiga orang yang berhak mewarisi rumah kembar  tersebut. Khususnya rumah di sisi barat Sungai Gelis sudah meninggal. “Sedang seorang lagi masih “sugeng”(hidup). Tapi bertempat tinggal di Jakarta. Jadi kesehariannya rumah kembar tersebut  pintu gerbangnya selalu terkunci, “tutur Yudhi Ernawan.

          Yudhi Ernawan adalah salah satu cucu dari  Raja Kretek Nitisemito- anak dari Soemadji. Dan Soemadji sendiri,  tercatat sebagai salah satu diantara enam putra Nitisemito.Mereka adalah : Nahari, Nafiah, Chasanah, Soemadji, Soeprat dan Soelangsih. Sedang rumah kembar itu sendiri dibangun untuk anak pertama dan anak kedua  Nitisemito. Raja Kretek, Nahari dan Nafiah. Nahari memperoleh rumah kembar tersebut di sebelah timur Sungai Gelis  dan Nafiah di sebelah barat Sungai  Gelis . Kedua rumah kembar  tersebut sama-sama menghadap ke utara dan berada di selatan jembatan  di Jalan Sunan Kudus. Hanya sekitar 600 – 700 meter  sebelah barat Alun- Alun Simpang Tujuh dan Pendopo Kabupaten Kudus. Disebut rumah kembar, karena  mempunyai bangunan induk yang sama.  Bangunan ini berbentuk  letter (huruf) “ +” dan  terdiri lima  bangunan yang  bisa disaksikan secara jelas  lewat atas (udara).

            Rumah  kembar  di  sisi timur luasnya mencapai 7.520 meter persegi dan pada tahun 1991 dijual kepada pihak luar.  Sedang  luas  rumah kembar sisi barat sekitar 3.800 meter. “Dan sampai sekarang masih menjadi milik keluarga. Sempat saya tawarkan ( jual) kepada Pemkab Kudus, tetapi dijawab tidak punya dana. Pernah oleh keluarga diiklankan, namun calon pembeli “mundur” karena terbentur status rumah ini  sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. “ tambah Yudhi Ernawan. Lalu  dalam beberapa waktu terakhir,  rumah kembar itu sering didatangi sejumlah tamu dari pengamat warisan budaya, warisan rokok kretek dan dipandu komunitas  anak anak muda.

Kondisi rumah kembar Nitisemito- sisi barat sungai Gelis tahun 2014. Foto Sup.

Kawasan pusat kota Kudus (Menara Kudus)

            Salah satu rekomendasi yang diberikan konsultan untuk  menghidupkan dan mengembangkan kawasan pusat kota Kudus (Menara Kudus) adalah  wisata kawasan atau kawasan . Sebab kawasan ini memiliki cukup banyak obyek  wisata yang berupa artefak budaya, man made scenery  maupun natural scenery yang masing-masing memiliki nilai unggulan daya tarik wisata (DTW) Maupun warisan signifikasi  sosial, budaya  dan ekonomi yang berlainan.

            Beberapa obyek wisata di sekitar kawasan  sebaiknya “direview”  untuk diketahui nilai nilai unggulannya. Atau pun nilai-nilai signifikan budayanya, sehingga skenario rancangan tematik dan pengemasannya pun akan bervariasi. Selanjutnya menurut konsultan PT Todo Mareva Lumtor yang ditunjuk Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan Bagian Proyek Penataan dan Revitalisasi Kawasan Wilayah Tengah, obyek-obyek wisata tersebut akan diintegrasikan dalam satu rangkaian obyek wisata kota menjadi satu paket perjalanan DTW Kudus. Selain Rumah Adat Kudus ,  obyek wisata  kawasan Menara Kudus lainnya adalah rumah kembar Raja Kretek Nitisemito.

            Rumah Kembar tersebut telah ditetapkan sebagai  cagar budaya per September 2005.. Salah satu ciri khas rumah kembar ini adalah di puncak atap rumah terdapat lambang pabrik rokok. Berupa tiga bulatan mirip bola ( bal tiga). Dua diantaranya berhimpitan dan kemudian di atasnya diletakkan satu bola lagi. Kemudian nampak tulisan M Nitisemito Koedoes melingkar di bagian tepi. Terbuat dari bahan campuran seng dan logam yang khusus didatangkan dari Jerman. Dilengkapi dengan lampu yang dinyalakan dengan lampu. Hanya saja sudah rusak (mati). Termasuk  tulisan M Nitisemito Koedoes juga telah lenyap.

Bal/Bola Tiga- merek perusahaan rokok milik Raja Kretek Nitisemito . Foto Sup ( 12/9/2025)

            Bola tiga yang juga merek dagang tersebut tercatat resmi pada 18 Februari 1908 dengan nomor pendaftaran 4642.Sedang Raja Kretek  itu sendiri dilahirkan di Kudus awal 1863. Sedang untuk  mengenang  tentang perusahaan rokok Bal Tiga, pihak keluarga besar Nitisemito telah menghibahkan  57  berbagai jenis barang yang telah menjadi koleksi  Museum Kretek  di Desa Getaspejaten Kecamatan Jati Kudus.  Termasuk replika  rumah kembar.(Sup).

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single