Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Acara peletakan batu pertama pembangunan Dapur Mandiri Makan Bergizi Gratis (MBG) Tim Pejaten Desa Kirig Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus, Sabtu (8/2/2025) sangat meragukan. Selain tidak nampak papan nama proyek, juga tidak ada laporan lesan maupun tertulis, dan tidak ada sambutan. Kecuali , doa yang dibawakan salah satu kiai dari Desa Sadang, serta peletakan batu pertama Ny Kasmiatun. Akrab dipanggil Mbak Min, salah satu pengusaha Desa Kirig yang disebut-sebut sebagai pemilik bangunan sekaligus sebagai pengelola Dapur Mandiri MBG.
Di tenda tamu, tidak ada pejabat dari tingkat desa,kecamatan ,kabupaten/dinas/instansi terkait, maupun dari Badan Gizi Nasional. Justru di kursi paling depan nampak Al Muttaqin (37) dengan nama sapaan Gus Al, penduduk Desa Ringin Tunggal Kecamatan Gayam Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, Kiai Nur warga Desa Sadang, Arif konon dari kementerian pertahanan dan Mbak Min.
Seusai acara peletakan batu pertama, Arif yang berbaju putih lengan panjang, bercelana hitam, bersepatu kets, berkacamata, sempat diwawancarai seorang wartawan. “Saya temannya Gus Al dan mewakili Tim Pejaten,” ujarnya tanpa memperinci apa yang dimksud tim pejaten
. Selesai makan, Arif yang mengemudikan mobil warna hitam bernomor polisi militer sempat dihentikan sejumlah aparat keamanan berpakaian preman dan dimintai keterangannya.
Sebab pihak aparat keamanan, meragukan mobil Arif yang menggunakan plat nomor militer serta tidak “membawa” sopir, maupun identitasnya . Dia sempat mengeluarkan kartu tanda anggota militer, namun sejauh ini belum diketahui pangkat, kesatuan hingga jabatannya. Sempat menginap di salah satu hotel berbintang di dekat terminal bus antar kota/antar provinsi, bersama isteri dan anaknya.
Sedangkan di hotel tersebut, pada Minggu (9/2/2025) terjadi penanda-tanganan kesepakatan antara Mbak Min dengan Gus Al, namun belum diketahui isi perjanjiannya. Dan menurut sumber Elmu, Gus Al meminta imbalan Rp 55 juta, yang sebelumnya telah meminta dana segar lebih dahulu Rp 35 juta.
Simpang siur
Beberapa hari sebelum acara peletakan batu pertama, Elmu sempat menerima informasi, jika pembangunan Dapur Mandiri MBG Desa Kirig, akan digelontor dana dari seseorang sebesar Rp 1,7 miliar. Dengan catatan sesorang tersebut meminta imbalan 10 persen kepada Mbak Min. Bahkan seseorag yang selalu disebut dengan Gus A, akan membatu memberesi utang-utangnya Mbak Min.
Mbak Min yang pada periode program sembako 2022, sempat berjaya selaku pemasok di Kudus dan Demak. Juga usahanya di bidang peternakan ayam ( ayam petelor) dan penggilingan beras cukup moncer. Tetapi sempat “kapusan” dan berakibat usahanya limbung. “Saya sempat mengingatkan agar lebih hati hati dalam proyek pembangunan Dapur Mandiri MBG, Namun nampaknya tidak digubris,” ujar sang adik.
Lalu melihat lokasi Dapur Mandiri MBG Desa Kirig memunculkan tanda tanya, layak atau tidak. Sebab diapit dua sungai kecil. Dua sungai itu adalah anak sungai Piji- salah satu dari empat sungai besar di Kabupaten Kudus dan bermuara di Sungai JU (Juwana) 1. Desa Kirig sejak jaman Belanda dikenal sebagai daerah rawa ( rawa kirig). Serta salah satu desa diantara 11 desa sewilayah Kecamatan Mejobo merupakan pelanggan banjir rutin.
Kemudian disodorkan data, sebanyak 28 TK, KB, SD, SMP dan PKBM dengan total siswa 3.230 orang, yang akan dipasok Dapur Mandiri MBG Desa Kirig. Namun ketika hal itu ditanyakan ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora)- termasuk acara peletakan batu pertama, pihak Disdikpora yang dihubungi via Whatsapp (WA) Jumat (7/2/2025). “ Terkait dengan MBG, secara keseluruhan baik teknis maupun administrasi “dihandle” oleh Badan Gizi Nasional,” tutur Kepala Bidang Pendidikan Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho.
Dan pada saat peletakan batu pertama, tidak ada perwakilan- atau langsung “petinggi” Badan Gizi Nasional yang hadir, sehingga masih memunculkan pertanyaan apakah pembangunan Dapur Mandiri MBG Desa Kirig sudah memperoleh ijin /disetujui Badan Gizi Nasional atau belum.
Lalu jika mengacu pada data 3.230 siswa yang akan memperoleh Makan Bergizi Gratis dan satu porsi/satu siswa dipatok seharga Rp 10.000,-, maka pihak pengelola Dapur Mandiri MBG Desa Kirig, setiap hari harus menyediakan dana segar lebih dari Rp 30 juta. Dapur Mandiri ini dijadwalkan selesai dibangun menjelang atau sesudah Lebaran /Idul Fitri 2025.(sup)