Kudus, Elang Murianew (Elmu)- Selembar spanduk nyolowadi – mencurigakan sempat terpampang jembatan penyeberangan yang menghubungkan pusat perbelanjaan Ramayana dengan pusat jajan sederhana (Pujasera) timur Alun Alun Simpang Tujuh Kota Kudus.
Namun anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat menurunkannya, menyita dan selanjutnya di angkut ke Kantor Satpol PP di Jalan RM Sosrokartono. Sebelum banyak warga Kota Kretek membaca dan “menyebar-luaskan”.
Kepala Satpol PP Kudus, Kholid Seif yang dihubungi via WhatsApp , Kamis siang (28/11/2024) samasekali tidak merespon. Akibatnya tidak diketahui kejelasan tentang spanduk nyolowadi tersebut. Spanduk serupa juga sempat terpasang di perempatan jalan- lampu lalulintas Desa Panjang, namun juga diamankan di Kantor Satpol PP.
Berdasarkan video yang beredar di sejumlah warga Kudus, Kamis pagi ( 28/11/2024), spanduk nyolowadi itu berukuran sedang dengan gambar pasangan calon bupati-wakil bupati Kudus nomor urut 2. Dengan tulisan ”Selamat Atas Terpilihnya Hartopo dan Wahib sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kudus Periode 2025-2030 untuk Kudus Maju Berkah”.
Di dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit ini sempat muncul suara seorang lelaki . “Iki karepe piye ndot. Lucu iki ndot”. Diduga video dibuat pada Rabu malam ( 27/11/2024), mengimgat seputar lokasi nampaknya terangnya lampu listrik. Serta ada lalu lalangnya lalulintas.
Namun ketika Elmu ke lokasi pada Kamis pagi (28/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, spanduk nyolowadi tersebut sudah lenyap. Dari isi tulisan bisa diasumsikan pembuat spanduk ingin menyatakan selamat atas terpilihnya Hartopo- Wahib. Namun yang bersangkutan entah tahu atau pura pura tidak tahu, jika pasangan yang “memenangkan “ pemilihan bupati-wakil bupati Kudus adalah Samani – Bellinda, Hal itu sudah tersebar luas di kalangan warga Kota Kretek, Rabu petang – malam.
Bisa pula diduga untuk “mengejek” para pendukung Hartopo- Wahib. Dan oleh karena tidak ingin terjadi hal hal yang tidak terduga- menghebohkan warga , maka cukup tepat ketika Satpol PP mengamankan spanduk nyolowadi tersebut. Dan sebenarnya yang menghebohkan ketika terjadi “serangan fajar” dan anehnya pihak Baswaslu tidak menindak, karena tidak memiliki bukti riil. Serangan fajar pun termasuk nyolowadi.(rikha/sup)