Spanduk Nyolowadi

elangmur - Kamis, 28 November 2024 | 20:24 WIB

Post View : 185

Kudus, Elang Murianew (Elmu)- Selembar spanduk nyolowadi – mencurigakan sempat terpampang  jembatan penyeberangan yang menghubungkan  pusat perbelanjaan Ramayana dengan pusat jajan sederhana (Pujasera) timur Alun Alun Simpang Tujuh Kota Kudus.

                Namun anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bergerak cepat  menurunkannya, menyita dan selanjutnya di angkut ke Kantor Satpol PP di Jalan RM Sosrokartono. Sebelum banyak warga  Kota Kretek membaca dan “menyebar-luaskan”.

                Kepala Satpol PP Kudus, Kholid Seif yang dihubungi via WhatsApp , Kamis siang (28/11/2024) samasekali tidak merespon.  Akibatnya tidak diketahui kejelasan tentang  spanduk nyolowadi tersebut.  Spanduk serupa juga sempat terpasang di perempatan jalan- lampu lalulintas  Desa Panjang, namun juga diamankan di Kantor Satpol PP.

                Berdasarkan  video yang beredar di sejumlah warga Kudus, Kamis pagi ( 28/11/2024), spanduk nyolowadi itu berukuran sedang dengan gambar pasangan calon bupati-wakil bupati Kudus nomor urut 2. Dengan tulisan ”Selamat Atas Terpilihnya Hartopo dan Wahib sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kudus Periode 2025-2030 untuk Kudus Maju Berkah”.

                Di dalam video yang berdurasi kurang dari satu menit ini sempat muncul suara seorang lelaki . “Iki karepe piye ndot. Lucu iki ndot”.  Diduga  video dibuat pada Rabu malam ( 27/11/2024), mengimgat seputar lokasi  nampaknya terangnya lampu  listrik. Serta ada lalu lalangnya lalulintas.

                Namun ketika Elmu ke lokasi pada  Kamis pagi (28/11/2024) sekitar pukul 09.00 WIB, spanduk nyolowadi tersebut sudah lenyap. Dari  isi tulisan bisa diasumsikan  pembuat  spanduk ingin menyatakan selamat atas terpilihnya Hartopo- Wahib.  Namun yang bersangkutan entah tahu atau pura pura tidak tahu, jika pasangan yang “memenangkan “ pemilihan bupati-wakil bupati Kudus adalah Samani – Bellinda, Hal itu sudah tersebar luas di kalangan warga Kota Kretek, Rabu petang – malam.

                Bisa pula diduga untuk “mengejek” para pendukung  Hartopo- Wahib. Dan oleh karena tidak ingin terjadi hal hal yang tidak terduga- menghebohkan warga , maka  cukup tepat ketika Satpol PP mengamankan spanduk nyolowadi tersebut. Dan sebenarnya yang menghebohkan ketika terjadi “serangan fajar” dan anehnya pihak Baswaslu tidak menindak, karena tidak memiliki bukti riil. Serangan fajar pun termasuk nyolowadi.(rikha/sup)

               

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single