Sunan Muria, Kayu Naga dan Tikus

elangmur - Minggu, 12 Mei 2024 | 19:32 WIB

Post View : 574

Kudus,Elang Murianews- Drama kolosal fantasi Kayu Naga Muria dipentaskan di anjungan Jawa Tengah Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Minggu (12/5/2024). Dalam rangka pentas duta seni Kabupaten Kudus 2024. Drama ini dilakukan puluhan warga kampung budaya Piji Wetan Kecamatan Dawe Kudus yang dipimpin M Zaeni. “Sebuah pagelaran budaya yang mengangkat salah satu dari sekian banyak ajaran Sunan Muria. Yaitu untuk menjaga keseimbangan hidup lahir batin. Dengan tiga matra kehidupan dalam kansep ekoreligi. Hablum minallah ( hubungan manusia dengan Tuhan). Hablum minannas ( hubungan manusia dengan sesamanya). Dan Hablum minalalam( hubungan dengan lingkungannya ).

 Sunan Muria saat itu kedatangan sejumlah warga yang melaporkan tanaman mereka dirusak hama tikus. Dan mereka meminta Sunan Muria untuk mengatasinya. Sunan “anggota “ Wali Songo (sembilan ) yang nama aslinya Raden Umar Said menyanggupi dengan jalan memberikan sejumlah kulit kayu naga untuk diletakkan di lokasi strategis hama tikus bisa tertanggulangi. Tanpa merusak lingkungan dan tidak membunuh tikus itu sendiri. Disebut kayu naga, karena tampilan phisik kulit kayunya mirip sisik naga.

Pengusir hama tikus- kulit kayu pohon pakis haji yang mirip sisik naga. dan banyak dijual-belikan lewat media online dengan Harga sekitar Rp 45.000,- per 10 buah/lembar. Foto istimewa.

Ternyata menurut NUonline , penelitian ilmiah di India membuktikan tanaman pakis yang termasuk kategori sikas dapat digunakan untuk mengusir hama tanaman padi di sawah. Namun, bagian yang digunakan adalah benih serbuk dari bunganya yang berbentuk kerucut (cycas cone).

Aroma yang muncul dari benih bunga jantan tanaman pakis itu mampu mengusir hama yang mendekati daerah sekitarnya. Apabila diterapkan di persawahan, maka hama tanaman padi enggan untuk mendekatinya (Narayanasami, 2002, Traditional Pest Control: A Retrospection, Indian Journal of Traditional Knowledge, Vol 1(1): halaman 40-50) .

Penelitian itu dikuatkan peneliti ahli lingkungan dari Sri Lanka yang menyebutkan, bunga tanaman pakis dari jenis Cycas Circinalis adalah anti hama. Serbuk bunga dari tanaman itu bila digerus dan dicampur dengan air maka dapat mengendalikan populasi hama (Amuwitagama, 2002, Analysis of Pest Management Methods Used for Rice Stem Borer [Scirpophaga intertulas] in Sri Lanka Based on the Concept of Sustainable Development, thesis, Lund University International Master’s Programme in Environmental Sciences: halaman 23-25).

Efek khusus biji benih pakis atau sikas pada tikus telah diidentifikasi sebagai racun syaraf. Jaringan benih sikas bersifat neurotoksik karena kandungan glukosida yang sebenarnya terdapat pada sebagian besar tanaman. Namun, kadar racun paling banyak ditemukan pada biji benih tanaman pakis (Shaw dkk, 2006, Cycad-Induced Neurodegeneration in a Mouse Model of ALS-PDC: Is the Culprit Really BMAA or Is a Novel Toxin to Blame, Botanical Review, Vol. 33, No. 9: halaman 857-862).

Tumbuh Subur di Gunung Muria

  Menurut Mantri atau Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Ternadi Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pati, Nur Hamid, Minggu (12/5/2024), pohon/tanaman pakis yang dipergunakan sebagai sarana untuk membasmi hama tikus, sampai sekarang tumbuh subur di kawasan Gunung Muria yang mencakup wilayah Kabupaten Jepara,Kudus dan Pati. “ Umumnya berada di dalam hutan. Sedang tanaman pakis yang daunnya dimanfaatkan sebagai bahan pokok pecel pakis warga Desa Colo Dawe, berada di tepian sungai. Daunnya lebih rimbun dan tidak begitu kaku.” tuturnya.

Pohon Pakis Haji- tumbuh subur di dalam hutan Gunung Muria. Khususnya di wilayah Desa Colo Dawe Kudus. Foto : KRPH Ternadi

 Nur Hamid menambahkan, meski warga banyak yang tahu betapa banyak manfaat tanaman pakis dan banyak pula yang hendak memanfaatkan, namun warga tetap membatasi diri pengambilan dilakukan secukupnya. Selain pakis, warga juga selaku menjaga tanaman parijoto- parijotho, dari berbagai bentuk ancaman kepunahan. Kedua tanaman ini erat sekali hubungannya dengan sejarah kehidupan Sunan Muria.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single