Surat-surat, Arsip Kartini Ditetapkan Sebagai Warisan Ingatan Dunia

elangmur - Senin, 21 April 2025 | 07:00 WIB

Post View : 44

Berkebaya putiih putih- tiga bersaudara Kartini , Kardinah, Roekmini. Foto repro sup. RA

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (Unesco) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa Peringatan , bagai memberi kado istimewa bagi bangsa Indonesia, setelah dalam Sidang Dewan Eksekutifke-221 UNESCO di Paris, 11April 2025. menetapkan lima warisan dokomenter Indonesia sebagai Warisan Ingatan Dunia (WID) atau Memory of theWorld (WOW). Salah satu diataranya adalah Surat Surat dan Arsip Karti

          Raden Ajeng (RA) Kartini , lahir di Jepara 21 April 1879. Ayahnya, Adipati Ario Sosroningrat Bupati Jepara dan ibunya MA Ngasirah. Kartini menikah dengan Bupati Rembang, Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat pada usia 24 tahun. Dan wafat ( 17 September 1903).

RA Kartini bersama suami - Bupati Rembang KRM Adipati Ario Singgih Djojoadhiningrat. Foto repro sup

       Kartini anak ke- 5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri, ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional sekaligus sebagai Hari Kartini , berdasarkan keputusan Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964.

Tiga serangkai - tiga bersaudara RA Kartini (tengah), Kardinah dan Roekmini putri dari MA Ngasirah, isteri Bupati Jepara Adipati Ario Sosroningrat. Foto repro Sup dari koleksi Museum RA Kartini Jepara 21 April 2022.

         Menurut Kurniaswati Hastuti Dewi, peneliti ahli utama bidang gender dan politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang dikutip dari Harian Kompas, Senin 21 April 2025, Surat-surat dan Arsip Kartini menggambarkan pemikiran dan aksi perempuan pribumi terhadap diskriminasi dan kekerasan struktural yang dialami perempuan pribumi pada masa itu.

        Yakni, berupa tidak diperbolehkannya pendidikan untuk perempuan, perkawinan anak, perjodohan anak, pingitan, impian Kartini untuk menjadi guru, dan upaya Kartini mendirikan sekolah di rumahnya dengan tujuh murid perempuan.

        Surat-surat dan Arsip Kartini memiliki signifikansi dunia karena telah menjadi sumber pengetahuan dunia tentang pemikiran dan kondisi perempuan pribumi pada masa Hindia Belanda, dan telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa.

       Surat-surat dan Arsip Kartini juga memiliki nilai universal karena Kartini memperjuangkan pendidikan bagi perempuan pribumi, diwujudkan dengan pendirian sekolah di rumahnya. Bahkan, setelah Kartini meninggal, perhatiannya telah menginspirasi pendirian Sekolah Kartinifonds-Van De Venter yang menyediakan pendidikan bagi perempuan pribumi.

        Ini jelas berperan dalam mewujudkan pendidikan universal bagi semua orang, laki-laki dan perempuan. Surat-surat dan Arsip Kartini jelas menjadi penanda penting kesetaraan jender, dimulai dari pemberdayaan seorang perempuan. Penetapan Surat-surat dan Arsip Kartini sebagai MOW/WID menjadi momentum perempuan Indonesia untuk mengonsolidasi diri, mengingat banyak tantangan jenis baru di Era 5.0.(Sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single