Tidak Ada “Grengseng” Laga Persiku Liga 3

elangmur - Kamis, 25 April 2024 | 06:37 WIB

Post View : 229

Bendera raksasa- supporter macan muria, warga, di Alun Alun Simpang Tujuh Kudus foto dokumentasi Sup

Kudus,Elangmurianews- Empat hari menjelang kompetisi babak 80 besar Liga 3 nasional, tuan rumah Persiku Kudus tidak terlihat “grengsengnya”. Tidak hanya masyarakat Kota Kretek, khususnya Suporter Macan Muria (SMM) sebagai pendukung utamanya yang masih adem ayem. Tetapi kepanitiaannya juga sepi sepi saja.Selain itu belum/tidak terlihat adanya baliho, poster, spanduk, selebaran, hingga umbul-umbul. Kompetisi ini akan digelar secara serentak di 16 Kabupaten/Kota mulai Senin 29 April – Senin 8 Mei 2024.
          Padahal babak 80 besar merupakan kesempatan bagi Persiku Macan Muria sebagai pintu masuk ke Liga 2. Apalagi bermain di kandang sendiri Stadion Wergu Wetan yang tentu saja memunculkan keuntungan tersendiri. Dan kompetisi ini bersifat nasional yang akan diikuti 80 tim Liga 3 di seluruh Indonesia yang terbagi 16 grup. Setiap grup terdiri lima tim.
Sedang Persiku berada di grup I, bersama tim 757 Keprijaya (Batam Riau), Persipu (Persatuan Sepakbola Inspirasi Pemuda, Depok), Polmas (Persatuan Sepakbola Polewali Mandar dan Sekitar , Sulawesi Barat) dan Persipal Palu Sulawesi Tengah
            Ilham Akbar yang diangkat sebagai manajer tim Persiku Liga 3, yang beberapa kali dihubungi via WA tidak mau merespon. Kecuali kali pertama saat ditanya tentang kebenaran pihaknya ditetapkan sebagai tuan rumah. Termasuk memberikan foto para pemain.
Tetapi ketika di kemudian hari ditanyakan tentang kebenaran susunan manajemen / pengurus Persiku periode 2023- 2024. Khususnya dicamtumkannya Nusron Wahid dan Mawahib sebagai Dewan Penasihat, Ilham hanya menjawab singkat, “Nanti bakal ada penjelasan lebih lanjut Pak,”. Sedang tujuh pertanyaan berikutnya sampai dengan Kamis pagi (25/4/2024).
Nusron Wahid dan Mawahib, kakak beradik ini dikenal sebagai tokoh salah satu tokoh partai. Sang kakak berada di level nasional dan sang adik di tingkat Jawa Tengah. Kedua adalah "wong kudus"

 

Susunan manajemen/pengurus - Persiku 2023/2024. foto istimewa.


           Susunan manajemen tersebut sudah tersebar di kalangan masyarakat-utamanya di komunitas bola. Dan yang menjadi bahan pembicaraan adalah sosok dewan penasihat yang nampak “aneh”. Tidak seperti biasanya “diisi” pejabat setempat- melainkan dari kalangan politikus.
        Dan apabila dikaitkan dengan hasil Pemilu 2024 dan menjelang Pemilihan kepala daerah(Pilkada) 2024, maka pencamtuman kedua nama tersebut langsung atau tidak langsung bernuansa politik. Bukan lagi fokus pada dunia olahraga, khususnya sepakbola.
Kenapa tertutup
       Terlepas dari dua sosok yang duduk di dewan penasihat ini, yang perlu dipertanyakan lagi tentang ketertutupan pihak manajemen sebagai tuan rumah. Paling tidak untuk media, yang setiap kali membutuhkan informasi dan kemudian akan disebarkan luaskan ke masyarakat.
Padahal informasi yang dibutuhkan saat ini masih bersifat normatif. Misalnya kapan lima tim tamu akan tiba di Kota Kretek. Mereka akan menginap di mana dan lapangan sepakbola mana yang ditetapkan sebagai ajang pemanasan. Personil keamanan, hingga apakah juga akan disambut lebih dahulu secara seremonial Pejabat Bupati Kudus yang secara tidak langsung bisa dijadikan sebagai promosi Kudus.
       Informasi itu pada umumnya bisa didapat lewat sekretariat. Dengan menghadirkan ruang di seputar lokasi stadion, yang disertai personil profesional serta perlengkapan komunikasi. Tidak harus melalui sang manajer yang tentu saja disibukkan dengan kegiatan lainnya.
Sampai Kamis pagi 25 April 2024 belum terlihat ruang/kantor sekretariat yang dimaksud. Kantor Persiku yang semula berada di sudut timur Gedung Olah Raga (GOR) Bung Karno Wergu Wetan, tinggal papan nama.(sup).

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single