Kudus,Elangmurianews- Sebagian besar petani yang tinggal di 12 desa di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus sudah mulai tanam untuk musim tanam (MT) 2023/2024. Sedang empat desa lainnya, Undaan Lor, Ngemplak, Larikrejo dan Karangrowo belum melakukan kegiatan, karena sawah mereka masih tergenang. “Khusus empat desa tersebut tentu menjadikan keprihatinan tersendiri, karena belum tahu kapan genangan air itu akan benar-benar surut,” tutur Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sistem Kedungombo, Akrab , Sabtu malam (13/4/2024).
Genangan air yang menimpa persawahan petani Desa Undaan Lor, Larikrejo, Ngemplak dan Karangrowo, diakibatkan ketidak mampuan Sungai Juwana dan Sungai Wulan untuk mengalirkan genangan ke Laut Jawa. Hal ini terjadi karena sebagian besar wilayah di Kabupaten Pati,Kudus,Jepara,Demak, Grobogan, Blora, Sragen dan Boyolali dilanda hujan secara bersamaan dengan intensitas tinggi. Sementara kedua sungai besar tersebut merupakan sungai terakhir yang menampung air dari daerah atas dan bermuara di Laut Jawa. “ Kondisi Sungai Juwana yang berhulu di pintu pembagi/pengatur banjir Wilalung kondisinya baru sebagian kecil yang dinormalisir. Badan sungai menyempit terus karena tingginya pelumpuran sepanjang tahun, Sedang kondisinya Sungai Wulan lebih baik, tetapi daya tampungya merosot.dan sejumlah tanggul jebol “tambah Akrab.
Sedang petani dari Desa Wonosoco, Berugenjang, Kutuk, Glagahwaru,Terangmas, Medini sebagian besar sudah menyelesaikan penanaman padi untuk MT 2. Sedang petani Desa Undaan Kidul, Undaan Tengah, Sambung, Wonosoco, Lambangan dan Kalirejo sebagian sudah selesai pengolahan tanah , pesemaian dan tanam. Luas sawah di Kecamatan Undaan yang tersebar di 16desa mencapai lebih dari 7.500 hektar dengan status irigasi teknis dari waduk Kedung Ombo. Serta tercatat sebagai lumbung pangan bagi Kabupatenn Kudus yang berpenduduk lebih dari 900.000 jiwa.(sup)