Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Disepakati Musim tanam (MT) I 2025/2026 daerah irigasi (DI) sistem waduk Kedungombo dimulai pada Senin 1 September 2025. Ditandai dengan rilis air irigasi untuk kebutuhan MT I di DI sistem waduk Kedungombo dan luas tambah tanam (LTT) per 1 September pukul 06.00 WIB dari bendung layanan masing masing. Sedang volume waduk per Kamis 21/8/2025 tercatat 472, 03 juta meter kubik dengan elevasi 87, 6 meter.
Kesepakatan MT I tersebut ditanda-tangani Ketua Federasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sistem waduk Kedungombo, Akrab, DI Sidorejo Maryoto, DI Sedadi M Lehar, DI Klambu Kiri Mujiwarno, DI Klambu Kanan Rosyidi dan DI Wilalung Muh Tarom, serta wakil kepala dinas PUPR, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Grobogam, Demak, Kudus, Pati.
Serta diketahui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali – Juana, PU SDA Taru Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng, Kepala Balai PSDA Seluna serta Perum Jasa Tirta /Divisi wilayah irigasi Jratunseluna. Penanda tanganan berlangsung di Kantor BBWS Pemali Juana di Semarang , Kamis (12/8/2025)
Dalam kesepakatan tersebut juga disebutkan : pada kondisi darurat atau kondisi air berlebih akibat curah hujan tinggi, BBWS Pemali Juwana berhak menghentikan atau mengurnngi rilis air dari Waduk Kedungombo. Lalu pada kondisi muka air waduk Kedungombo telah sampai pada elevasi + 69.00 meter di atas Permukaan laut (mdpl) BBWS Pemali –Juana berhak untuk menghentikan rilis air dari waduk Kedungombo utuk kebutuhan irigasi pada elevasi tersebut memungkinkan utuk dirilis apabila sangat diperlukan /darurat sampai batas MOL irigasi +67,50 mdpl.
Dan apabila terjadi kondisi yang menyebabkan waduk Kedungombo tidak bisa rilis kembali untuk mencukupi kebutuhan irigasi MT l , maka pemanfaat air irigasi tidka akan menuntut apapaun kepada pihak berewenang.
Luas sawah :Adapun total luas sawah pada MT l 2025/2026, mencapai 75.994 hektar. Dengan rincian : DI Sidorejo dan pompnisasi ; 6.512 hektar.
DI Sidorejo Kiri dan Lanang : 1.900 hektar
DI Sedadi dan pompanisasi : 16.548 hektar
DI Klambu Kiri , LTT Demak : 25.826 hektar
DI Klanbu Kanan , LTT Tambakromo : 9.904 hektar.
DI Wilalung : 7.457 hektar
Perluasan Areal Tanaman (PAT) : 3.517 hektar.
LTT Grobogan : 3.330 hektar
Ketua P3A sistem Waduk Kedungombo, Akrab yang dihubungi Minggu ( 24/8/2025) belum mengetahui secara pasti , kondisi luas panen di wilayah kerjanya. Terkecuali DI Klambu Wilalung yang telah mencapai 6.436 hektar. Dengan hasil panen rata rata 7-8 ton gabah kering panen (GKP) dan harga GKP nya berkisar Rp 6.500,- Rp 7.000,-/kilogram. “Nyaris tidak ada hama. Semuanya berjalanan aman sentosa,” tuturnya dengan gembira.
Kegembiraan itu bisa dimaklumi, karena hasil panen beberapa bulan lalu – khususnya petani di Kecamatan Undaan yang mayoritas menanam padi ketan , nyaris “hancur total” akibat rendahnya harga GKP yang hanya sekitar Rp 4.000,- per kilogram. Jauh di bawah harga dasar yang ditetapkan pemerintah Rp 6.500,- per kilogram.(sup).