Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Rumah Kembar Nitisemito, yang dibangun pada tahun 1935-1936 oleh kontraktor Lindeteves Jeman, kondisinya per Sabtu 13 September 2025 masih cukup baik. Termasuk segala jenis perabotannya relatif masih utuh. Hanya saja dari tiga orang yang berhak mewarisi rumah kembar tersebut. Khususnya rumah di sisi barat Sungai Gelis sudah meninggal. “Sedang seorang lagi masih “sugeng”(hidup). Tapi bertempat tinggal di Jakarta. Jadi kesehariannya rumah kembar tersebut pintu gerbangnya selalu terkunci, “tutur Yudhi Ernawan.
Yudhi Ernawan adalah salah satu cucu dari Raja Kretek Nitisemito- anak dari Soemadji. Dan Soemadji sendiri, tercatat sebagai salah satu diantara enam putra Nitisemito.Mereka adalah : Nahari, Nafiah, Chasanah, Soemadji, Soeprat dan Soelangsih. Sedang rumah kembar itu sendiri dibangun untuk anak pertama dan anak kedua Nitisemito. Raja Kretek, Nahari dan Nafiah. Nahari memperoleh rumah kembar tersebut di sebelah timur Sungai Gelis dan Nafiah di sebelah barat Sungai Gelis . Kedua rumah kembar tersebut sama-sama menghadap ke utara dan berada di selatan jembatan di Jalan Sunan Kudus. Hanya sekitar 600 – 700 meter sebelah barat Alun- Alun Simpang Tujuh dan Pendopo Kabupaten Kudus. Disebut rumah kembar, karena mempunyai bangunan induk yang sama. Bangunan ini berbentuk letter (huruf) “ +” dan terdiri lima bangunan yang bisa disaksikan secara jelas lewat atas (udara).
Rumah kembar di sisi timur luasnya mencapai 7.520 meter persegi dan pada tahun 1991 dijual kepada pihak luar. Sedang luas rumah kembar sisi barat sekitar 3.800 meter. “Dan sampai sekarang masih menjadi milik keluarga. Sempat saya tawarkan ( jual) kepada Pemkab Kudus, tetapi dijawab tidak punya dana. Pernah oleh keluarga diiklankan, namun calon pembeli “mundur” karena terbentur status rumah ini sudah ditetapkan sebagai cagar budaya. “ tambah Yudhi Ernawan. Lalu dalam beberapa waktu terakhir, rumah kembar itu sering didatangi sejumlah tamu dari pengamat warisan budaya, warisan rokok kretek dan dipandu komunitas anak anak muda.
Kawasan pusat kota Kudus (Menara Kudus)
Salah satu rekomendasi yang diberikan konsultan untuk menghidupkan dan mengembangkan kawasan pusat kota Kudus (Menara Kudus) adalah wisata kawasan atau kawasan . Sebab kawasan ini memiliki cukup banyak obyek wisata yang berupa artefak budaya, man made scenery maupun natural scenery yang masing-masing memiliki nilai unggulan daya tarik wisata (DTW) Maupun warisan signifikasi sosial, budaya dan ekonomi yang berlainan.
Beberapa obyek wisata di sekitar kawasan sebaiknya “direview” untuk diketahui nilai nilai unggulannya. Atau pun nilai-nilai signifikan budayanya, sehingga skenario rancangan tematik dan pengemasannya pun akan bervariasi. Selanjutnya menurut konsultan PT Todo Mareva Lumtor yang ditunjuk Direktorat Jendral Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan Bagian Proyek Penataan dan Revitalisasi Kawasan Wilayah Tengah, obyek-obyek wisata tersebut akan diintegrasikan dalam satu rangkaian obyek wisata kota menjadi satu paket perjalanan DTW Kudus. Selain Rumah Adat Kudus , obyek wisata kawasan Menara Kudus lainnya adalah rumah kembar Raja Kretek Nitisemito.
Rumah Kembar tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya per September 2005.. Salah satu ciri khas rumah kembar ini adalah di puncak atap rumah terdapat lambang pabrik rokok. Berupa tiga bulatan mirip bola ( bal tiga). Dua diantaranya berhimpitan dan kemudian di atasnya diletakkan satu bola lagi. Kemudian nampak tulisan M Nitisemito Koedoes melingkar di bagian tepi. Terbuat dari bahan campuran seng dan logam yang khusus didatangkan dari Jerman. Dilengkapi dengan lampu yang dinyalakan dengan lampu. Hanya saja sudah rusak (mati). Termasuk tulisan M Nitisemito Koedoes juga telah lenyap.
Bola tiga yang juga merek dagang tersebut tercatat resmi pada 18 Februari 1908 dengan nomor pendaftaran 4642.Sedang Raja Kretek itu sendiri dilahirkan di Kudus awal 1863. Sedang untuk mengenang tentang perusahaan rokok Bal Tiga, pihak keluarga besar Nitisemito telah menghibahkan 57 berbagai jenis barang yang telah menjadi koleksi Museum Kretek di Desa Getaspejaten Kecamatan Jati Kudus. Termasuk replika rumah kembar.(Sup).