Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Disengaja atau tidak pemasangan baliho, banner dan spanduk terkait kampanye pemilihan calon gubernur/ wakil gubernur Jawa Tengah dan calon bupati/wakil bupati Kudus, yang nampak “aneh”. Sebab dalam satu baliho,banner dan spanduk, pasangan Samani Intakoris – Bellinda nomor urut 1, memajang gambar/foto pasangan calon gubernur-wakil gubernur Lutfi – Gus Yasin nomor urut 2. Begitu pula pasangan Hartopo- Mamawib juga memasang gambar/foto Lutfi- Gus Yasin. Kedua pasangan tersebut, tidak memasang gambar/foto Andika Perkasa- Hendrar Prihadi sebagai calon gubernur/wakil gubernur nomor urut 1.
Terutama pasangan Samani Intakoris- Bellinda. Atas dasar salah satu dari tujuh partai politik (parpol) pengusung adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang memiliki sembilan suara (suara terbanyak) dalam pemilihan umum (Pemilu) Presiden 2024. Padahal pasangan Andika Perkasa- Hendar Prihadi keduanya adalah kader PDIP dan PDIP juga memenangkan pertarungan di tingkat Jawa Tengah dengan meraih suara terbanyak- 5,2 juta .
Selain PDIP, Samani- Bellinda juga diusung PDIP, PKB, Nasdem, Hanura, PAN, PKS, PPP. Sedang pasangan Hartopo- Mawahib diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat. Serta diusulkan PSI, Partai Buruh, Partai Gelora, dan Partai Perindo.
Kalangan “akar rumput” PDIP Kudus pada umumnya bersikap “tegak lurus” terhadap keputusan Ketua Umum , sehingga menjadi “aneh” ketika di banyak baliho, banner dan spanduk justru “mendukung lawannya” yaitu Lutfi- Gus Yasin.
Pihak tim pemenangan /kampanye Samani- Bellinda, sampai dengan Jumat malam ( 18/10/2024) belum merespon munculnya baliho, banner dan spanduk yang secara tidak langsung atau diduga melecehkan pasangan Andika- Hendar tersebut. Kenapa tidak bersikap “netral” dengan cara mamasang foto/gambar pasangan seniti. (Rikha/Sup)