Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Bangkit Macan Muria ! Itulah tulisan pada spanduk yang terpampang di bawah pohon rindang, Sekitar 30 meter dari pintu gerbang Stadion Wergu Wetan Kudus. Sebagai salah satu alat untuk membangkitkan Persiku Kudus yang saat ini berada di zona degradasi Liga 2 Grup 2 dengan nilai 13. Hasil dari 13 kali bertanding, dua kali menang, tujuh seri dan empat kali kalah.
Kamis sore ( 19/12/2024) dijadwalkan, Persiku Macan Muria yang bertindak sebagai tim rumah, menghadapi tim tamu Adhyaksa FC di stadion berkapasitas 15.000 ini. Adhyaksa di bawah pelatih Ade Suhendra, sudah 14 kali bermain dan mengumpulkan nilai 21. Hasil dari enam kali menang, tiga kali seri dan empat kali kalah. Sementara di posisi empat dari sembilan peserta Liga 2 Grup 2.
Dengan posisi empat besar tersebut, dipastikan Adhyaksa bakal ngotot memburu kemenangan di Stadion Wergu Wetan Kudus. Agar menyodok ke posisi tiga besar sehingga berhak ke babak delapan besar dan berpeluang besar untuk promosi ke Liga I. “ Di Stadion Sriwedari Solo Kamis 9 September 2024, kami mampu mengalahkan Persiku. Meski dengan skor tipis 1-0 (0-0) dan misi kami ke Kota Kretek kembali mengalahkan Persiku,” tegas Ade Suhendra. Saat itu Persiku masih ditangani Sudirman
Pelatih Persiku yang sekarang , Bonggo Pribadi juga mentargetkan kemenangan. “ Kami berharap penonton- suporter Macan Muria (SMM) memadati stadion, sehingga menjadikan kami - khususnya pemain untuk tampil ngotot sejak menit pertama laga dimulai, hingga laga berakhir. Kami sudah melupakan kekalahan saat ditekuk Persikat Tegal. Sekaligus siap tempur. Membalas kekalahan di Solo ,” ujar mantan pemain tim nasional 1985.
Sedang kondisi di luar Stadion Wergu Wetan, Rabo sore ( 18/12/2024), “pagar pagar besi” sudah terpasang di depan gerbang stadion. Dan akan berlanjut seperti biasanya “menutup pintu” yang menuju stadion yang saat ini tengah dalam proses pembenahan atap tribun barat.
Namun sangat disayangkan, lampu stadion Lampu stadion Wergu Wetan (Kudus) tidak bisa dioperasikan. Akibatnya pada saat cuaca mendung/gelap sangat berpengaruh terhadap jalannya pertandingan.Lampu stadion dibiayai dari dana hibah Kementerian Olahrga sebesar Rp 7,5 miliar. Kali pertama lampu stadion tersebut dinyalakan pada Kamis malam (29 Maret 2012), kemudian dinyalakan lagi untuk laga persahabat Persiku All Star dan turmanen Jalal Jalil (22-23 Agustus 2012). Namun, terhitung sejak Senin sore (22/4/2013) belum/tidak pernah dioperasikan lagi- sampai sekarang.(sup)