Koni Kudus Nyaris Tidak Terdengar

elangmur - Senin, 28 April 2025 | 11:23 WIB

Post View : 47

Kantor Koni Kudus- di Kawasan GOR-Stadion Wergu Wetan Kudus. Foto dokumentasi sup

Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Kudus di bawah komando Sulistiyanto dalam waktu hampir 15 bulan terakhir nyaris tidak terdengar kegiatannya. Sehingga Ketua Komisi D DPRD  Mardiyanto, pekan lalu menyatakan menganggap kinerja KONI Kudus dianggap menurun dan perlu dievaluasi. Menanggapi  pernyataan Mardiyanto tersebut, Sulis panggilan akrab Sulistiyanto, beserta sejumlah pengurusnya menjadwalkan segera bertemu dengan Komisi D untuk menjelaskan kinerjanya selama ini. Termasuk memberikan laporan adanya pergantian pengurus antar waktu Koni Kudus.

           Bahkan sekaligus juga bakal menemui Bupati – Wakil Bupati Kudus Samani Intakoris- Bellinda terkait dengan  dana hibah untuk Koni  dan dana hibah pada APBD Perubahan 2025. Pada APBD 2025 telah ditetapkan  Koni memperoleh anggaran “murni” Rp 1 miliar dan kemudian ditambah dana “aspirasi dewan” Rp 3 miliar. “Dana tersebut tidak akan mencukupi kebutuhan kami. Sebab, untuk biaya penyelenggaraan pra pekan olahraga provini (Porprov) Jawa Tengah Juni 2025, kami butuh dana sekitar Rp 6 miliar. Oleh karena itu, kami sudah mengusulkan  kepada Pemkab Kudus melalui Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) untuk APBD Perubahan  2025 sebesar Rp13,5 miliar,” tutur Sulis yang ditemui Elmu  di rumahnya Desa Prambatan Lor Kecamatan Kaliwungu.

              Namun Sulis tidak membeberkan secara rinci  tentang dana yang telah diterima sebesar Rp 4 miliar tersebut selama sekitar 15 bulan  terakhir. “ Kami sudah mentransfer ke rekening masing masing ketua cabang olahraga dengan besaran yang tidak sama. Hal itu tergantung kinerja cabang olahraga yang bersangkutan,” ujarnya.

Sulistiyanto- akrab dipanggil Sullis, Ketua Umum KONI Kudus periode 2023-2027. Foto sup (23/4/2025)

          Ketua Federasi olahraga balap motor( FOBM) Christian Rahardiyanto, yang dihubungi via Whatsapp (WA) membenarkan telah menerima transfer dari Koni Kudus sebesar Rp 50 juta.  Tanpa adanya potongan samasekali.  “Sedang biaya untuk persiapan menghadapi pra Porprov Juni 2025,  belum /tidak diberi. Sementara memakai biaya pribadi dahulu,’ Sedang salah satu pelatih perguruan anggota Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) yang tidak bersedia disebut namanya, mengaku tidak tahu menahu dana transfer tersebut (dan selama ini). Sebab, selama ini yang pegang uang adalah ketua. “ Sedang untuk membiayai operasional atlet kami  ditunjang dari orang tua masing masing atlet. Atau terkadang dibantu pihak ketiga. Sebenarnya masa jabatan  ketua Forki Kudus sudah berakhir, tapi sampai sekarang belum ada  penggantian pengurus. Tubuh Forki memang tidak sehat selama dipimpin Niedyo Woro  Permata , atau biasa disapa Woro,”

           Selain menjadi Ketua Forki, Woro juga dikenal sebagai Sekretaris Umum Koni Kudus periode 2023-2027. Namun dalam pergantian antar waktu atau perombakan “kabinet” yang telah disiapkan Sulis dan itu dibenarkan dalam anggaran dasar dan rumah tangga (AD-ART) Koni , Woro dipastikan diganti dengan wajah baru.  “Pak Wiyono yang akan menggantikannya,” ujar Sulis. Wiyono pernah menjabat sebagai Ketua SPSI Kudus dan juga anggota Tanfidziyah pada kepengurusan cabang Nahdlatul Ulama . Woro bakal dilengserkan, karena dianggap tidak mampu  melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai sekretaris umum.  Meski sebenarnya pada awalnya  nyaris kesehariannnya “runtang runtung”- mesra dengan Sulis. Tetapi itu  semu, karena Woro, sempat mengadu secara tertulis kepada Ketua Koni Jawa Tengah, “ketidak-beresan” proses Musyawarah  anggota  kabupaten ( Musorkab) pemilihan ketua  Koni Kudus 18 Oktober 2023. Dan lebih fatalnya lagi, sebagai “sekjen”, mantan atlet nasional  karate ini, justru ikut “cawe-cawe” masalah keuangan- yang bukan bidang tugasnya.

          Dalam Musorkab ini , Woro sebagai salah satu kandidat “kalah”- tidak terpilih. Sebaliknya Sulis  terpilih secara aklamasi. Berkat aduan Woro dan  pelaksana pemilihan, maka Koni Jawa Tengah  sempat menerbitkan surat  bernomor 001/Um/2024 tertanggal 2 Januari 2024, perihal pemberitahuan tentang pelaksanaan Musorkab tersebut  dinyatakan cacat hukum dan tidak sah. Kemudian  akan ditunjuk dan ditetapkan Pejabat sementara (Pjs) Koni Kudus dengan tugas pokok melaksanakan Musyawarah olahraga kabupaten luar biasa (Musorkablub).

          Namun Koni Jawa Tengah akhirnya secara tidak langsung menganulir keputusannya sendiri,  lewat surat keputusan Koni Jawa Tengah nomor 005/S.K/I/2024 tertanggal 22 Januari 2024 menetapkan Sulis sebagai Ketua Umum Koni Kudus terpilih 2023-2027. Dan kemudian dilantik Ketua Umum Koni Jawa Tengah Bona Ventura Sulistiana di Gedung Olah Raga (GOR) Bung Karno Wergu Wetan, 5 Februari 2024.

           Selain Woro ada sejumlah  pengurus yang “digeser-geser”- dialih-tugaskan. Kemungkinan besar  bidang humas yang selama ini dipercayakan kepada Blegooh Alun Sedayu dan Bellinda, juga turut diganti/”dirukir”. Bellinda sudah pasti diganti karena sudah  terpilih menjadi wakil bupati Kudus dan  telah dilantik secara resmi 20 Februari 2025.

            Sedangkan Alun , yang selama ini dikenal sebagai ketua cabang olahraga Kick Boxing ikut dilengserkan atau tidak. Sebab,  sang ketua umum Koni Kudus sendiri, diduga  belum pernah  memberikan tugas  kepada  “sang humas”.  Atau mungkin memang Alun bukan figur yang tepat. Meminjam istilah dari salah satu  ungkapan pengurus Koni, penggantian  itu dilatar-belakangi dengan kondisi  riil pengurus yang  berhalangan  permanen karena tutup usia. Lalu karena yang bersangkutan  hanya “duduk manis” dan tebar pesona. Namun juga  karena memang tidak mampu  atau tidak  tepat pada “jabatan” yang diemban. Termasuk tidak loyal kepada pimpinan.

          Sang ketua  umum, juga tidak pernah memakasimalkan “website” peninggalan Ketua Umum Koni Kudus era Antoni Alvin. Menurut Abdullah (2015), Website merupakan kumpulan-kumpulan halaman yang terdiri beberapa laman yang didalamnya terdapat informasi digital dalam bentuk gambar, teks, audio, musik dan nimasi lainnya yang disediakan melalui jalur atau koneksi internet.

            Sebenarnya jika website ini difungsikan dan selalu diperbarui setiap  hari, maka  secara tidak langsung bisa bermanfaat besar untuk Koni Kudus  dalam memperlihatkan kinerja yang sebenarnya kepada pemerintah kabupaten, DPRD, atlet hingga masyarakat umum.  Memang tidak mudah. Butuh tenaga  yang benar-benar mampu menangani. Bahkan bisa  menunjuk personil yang profesional.

           Sulis nampaknya  cukup lemah dalam pengusaan data.  Padahal tanpa memiliki data lebih dahulu, akan terlalu sulit untuk  “berhitung, menganalisa, hingga menetapkan sebuah langkah- program Koni. Justru lebih memilih  “rapat interen” dahulu,  dibanding  berdialog dengan pengurus cabang olahraga, pelatih dan atlet.

             Menurut informasi yang digali Elmu,  sebenarnya yang lebih paham atau mengerti benar tentang “dunia olahraga” adalah pelatih dan atlet.  Selama ini justru tidak “diuwongke” alias tidak dianggap.  Pengurus lebih terlena dengan  berhitung berapa besar-kecilnya APBD yang akan dikucurkan untuk Koni.  “Pengurus Koni Kudus selama ini terlalu  “gemuk” personilnya.  Sebenarnya cukup ketua, sekretaris dan bendahara yang profesional sudah bisa jalan kok.  Para pelatih dan atletnya adalah “pekerja” yang sebenarnya. Merekalah yang tahu segala jenis kebutuhan dan ubo-rampenya”. (Sup).

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single