Mangga , Tanaman Andalan Desa Gondoharum

elangmur - Senin, 24 Februari 2025 | 22:11 WIB

Post View : 160

Panen mangga - perdana sebanyak sekitar 30 ton, hasil dari sekitar 3.000 pohon yang dikelola kelompok tani Wanarejo. Foto Kades Gondoharum.

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Sebanyak 15.600 pohon mangga varietas unggul sudah  tertanam di lahan  seluas 250 hektar perbukitan Patiayam Desa Gondoharum Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus sejak tahun 2020. Dan  3.000 pohon diantaranya telah berbuah perdana  serta dipanen pada September 2024. dengan hasil produksi awal  sekitar 30 ton. “Jika dijual secara umum dengan harga rata- rata Rp 5.000,- per kilogram saja, maka sang pemilik mangga sudah  mengantongi uang kontan Rp 150 juta.” ujar Ketua Rukun Warga (RW) Dukuh Kaliwuluh Desa Gondoharum, Mashuri (50) yang dipercaya sebagai Ketua Kelompok Tani Wanarejo  desa setempat, Senin (24/2/2025).

                   Padahal dengan mengacu lahan seluas 250 hektar atau 250.000 meter persegi masih sangat terbuka untuk ditanami lagi mangga. Sebab berdasarkan perhitungan dan penelitian  dari  Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dan Bakti Lingkungan Djarum Foundation ( BLDF), jumlah tanaman mangga masih terbuka untuk ditambah/ditanam tanaman baru  lebih dari 200.000 pohon. Dengan jarak tanaman  10 meter, agar tidak mengganggu kehiupan  tanaman semusim  di seputarnya. “Jika itu terwujut, maka Desa Gondoharum bakal menjadi produsen mangga terbesar di Kabupaten Kudus. Sekaligus bakal menjadi pesaing baru bagi  kabupaten/kota penghasil utama mangga  tingkat provinsi Jawa Tengah,” tambah Mashuri.

Mashuri (50) - ketua kelompok tani Wanarejo Desa Gondoharum, dibawah rindangnya pohon mangga. Foto Sup ( 20/2/2025)

                 Jawa Tengah saat ini menempati urutan dua besar penghasil mangga  tingkat nasional. Sementara Kabuoaten Kudus, tercatat  di urutan ke-20  di tingkat Jawa Tengah yang terdiri 26 kabupaten dan sembilan kota. Berdasarkan data yang dihimpun Elmu dari berbagai sumber, pohon mangga yang dicangkok akan berbuah pada umur 4 tahun. Sedangkan mangga okulasi akan panen pada umur 5-6 tahun. Sedangkan hasil  panen pertama hanya 10-15 buah/ pohon. Baru pada tahun ke 10 hasil panen rata-rata  mencapai 300-500 buah/pohon. Panen raya biasanya jatuh di bulan September-Oktober.

                Dengan data tersebut, maka  pada tahun 2034,  sebanyak  3.000 pohon mangga  kelompok tani Wanarejo akan mencpai puncak produksi : 3.000 pohon  x  300-500 buah =  900.000 – 1.500.000 buah.  Berat buah  rata-rata mencapai  satu kilogram.  Bila  harga rata rata satu kilogram Rp 5.000,- , maka  petani buah bakal memperoleh penghasilan   900.000 – 1.500.000 x Rp 5.000 = Rp 4,5 miliar- Rp7,5 miliar,Itu pada tahun berikutnya akan disusul secara bertahap 12.000 pohon lainnya.

Mangga Manalagi- salah satu diantara varietas mangga unggulan yang dipanen perdana kelompok tani Wanarejo Desa Gondoharum Jekulo Kudus. Panjangnya nyaris sama dengan sandal jepit ukuran dewasa. Foto Kades Gondoharum

                Hasil yang sangat luar biasa yang nampaknya belum terpikirkan di benak masing masing anggota kelompok tani Wanarejo.  Apalagi  jika  dihitung dari total tanaman sebanyak 15.600 pohon dan ada penambahan lagi jumlah tanaman  hingga dua kali lipat .  “Meski belum terbayang, tetapi pihak YKAN dan BLDF sudah menyiapkan  mata rantai pemasaran hingga mempoduksi mangga menjadi produk olahan,’ tutur Mashuri.

                BLDF memasok 26.000 bibit mangga, durian, jenkol, petai, nangka alpukat, sawo, jeruk pamelo secara bertahap sejak tahun 2020- awal 2025. Dari jumlah tersebut, 60 persennya, atau 15.600 pohon  mangga, Dengan jenis mangga varietas unggul seperti manalagi,  arumanis, golek dan kiojay.  Jenis mangga ini memiliki nilai jual tinggi, dari R15.000,- hingga Rp 5.000,- per kilogram

                Tidak hanya memasok tanaman, tetapi juga mengerahkan relawan untuk  menanam,  memupuk, merawat hingga tanaman tumbuh sehat dan segar.  Bahkan juga mendirikan sebuah gazebo yang dilengkapi kamar mandi-wc. Bangunan yang berada di ketinggian sekitar  50- 100 meter dari permukaan air laut itu sudah dalam kondisi  hampir rampung 100 persen pada posisi Senin (24/2/2025).(Sup).

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single