Kudus, Elang Murianews (Elmu)-Pasar barang bekas (Babe) yang terdiri 276 los di Desa Jati Wetan Kecamaatn Jati Kudus  yang ludes terbakar 5 Juni 2024, terancam tidak bisa dibangun ulang. Akibat sampai dengan Selasa ( 29/10/2024) hasil olah tim laboratorium  forensik Polisi daerah (Polda) Jawa Tengah belum diterimakan kepada Dinas Perdagangan Kudus. Padahal hasil labfor tersebut,menjadi kunci utama untuk membuka kran dana tidak terduga APBD Kudus 2024. Dana ini secara otomatis akan “lenyap”, jika  sampai dengan akhir tahun anggaran 2024 tidak digunakan.

                Menurut sumber Elmu, hasil labfor Polda  sebenarnya sudah selesai 100 persen dan sudah dikirm ke Polres Kudus. Namun pihak Polres belum memberikan kepada Dinas Perdagangan, karena diduga Dinas Perdagangan tidak memenuhi janjinya yang pernah disetujui bersama. Bahkan Dinas Perdagangan  sudah menerima uang muka pembayaran lelang penjualan  besi bekas  kebakaran Pasar Babe. Meski sampai dengan Selasa (29/10/2024) Dinas Perdagangan belum pernah menyelenggarakan lelang.

                 Kepala bidang (Kabid)  Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kudus, Albertus Harys Yunanto, yang dihubungi secara terpisah lewat via Whatsapp (WA), membenarkan jika surat hasil Labfor Polda Jateng belum turun hingga sekarang. Atau sejak sekitar lima bulan terakhir. “Kami masih menunggu,” ujarnya singkat.

          Laboratorium forensik adalah fasilitas yang digunakan untuk menganalisis bukti-bukti fisik dari suatu peristiwa pidana. Laboratorium forensik berfungsi untuk membantu kepolisian dalam penegakan hukum dan berperan penting dalam proses penyidikan. 

               Sedang fungsi laboratorium forensik, antara lain:Mengumpulkan dan memeriksa bukti-bukti fisik di tempat kejadian perkara .Menganalisis bukti-bukti seperti DNA, sidik jari, sisa-sisa jasad manusia, dan zat-zat yang mencurigakan .Mengungkap kasus-kasus agar bisa mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Memberikan jaminan terhadap kepastian hukum .

            Dengan belum turunnya surat Labfor Polda Jateng tersebut, maka belum diketahui secara pasti apakah Pasar  Babe yang menyatu satu komplek dengan pasar burung ini “murni” terbakar, atau sengaja dibakar.  Jika murni terbakar, maka dana tak terduga APBD Kudus 2024 bisa dimanfaatkan untuk membangun ulang. Dari  ratusan pedagang  Pasar Babe, hanya sebagian kecil yang menggunakan tempat darurat untuk melanjutkan usahanya.(Rikha/Sup).