Target Realita Koni Kudus

elangmur - Minggu, 15 Juni 2025 | 16:57 WIB

Post View : 57

Jajaran pengurus cabang olah raga - anggota Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kudus, saat mendengarkan paparan tentang persiapan menghadapi pra porprov Jateng 2025- Porprov Jateng 2026 di ruang belakang rumah dinas bupati kudus Rabu 11/6/2025. Foto Sup.

Kudus, Elang Murianews (Elmu) – Target realita Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Kudus dalam Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Jawa Tengah ke-17/2026 adalah finis di 8 (delapan) besar. Ini  memperbaiki – merevisi target awal menyodok ke urutan 5 (lima) besar.  Sedang di Porprov ke-16/2023, kontingen Koni Kudus tercatat di urutan ke-10. Atau  merosot dari tiga besar yang pernah tercapai pada Porprov ke-15.

         Hal itu  terungkap dalam paparan  pengurus Koni Kudus, di hadapan sekitar  43  dari 53 pengurus cabang olahraga (cabor), Bupati Kudus, Samani Intakoris, Kepala Inspektorat  Eko Djumartono, Kepala Dinas pendidikan  pemuda olahraga (Disdikpora) dan undangan lain di ruang belakang rumah dinas bupati, Rabu sore-petang (11/6/2025).

          Menurut ketua bidang pembinaan prestasi Koni Kudus,  Noor Rahmad,  target realita  tersebut akan teruji lebih dahulu dalam pra Porprov, yang dimulai Juni – Desember 2025. Semakin banyak cabor yang lolos  dari pra Porprov, maka  semakin  terbuka kesempatan untuk meraih  yang terbaik di Porprov ke-17/2026 yang akan berlangsung di Semarang Raya. “Dari hasil akhir di pra Porprov, maka perhitungan teknis dan non teknis pasti akan berubah. Kita harap dan tekankan kepada  setiap penguus cabor beserta atletnya  fokus lebib dahulu menghadapi pra Porprov,” tuturnya.

         Hanya saja menurut Noor Rahmad yang juga dbenarkan Ketua Koni Sulistiyanto,  pengurus cabor , pelatih dan atletnya,  bakal terpengaruh dengan belum cairnya dana hibah dari Pemkab Kudus sebesar Rp 1 miliar dan dana aspirasi dari anggota DPRD Rp 1,5 miliar. “ Besar kecilnya pengaruh negatif  memang ditentukan banyak faktor. Namun yang pasti waktunya sangat mepet bila dikaitkan dengan  pelaksanaan pra Porprov dengan anggaran yang juga belum cair. Salah satu cara mengatasi adalah mencari dana talangan terlebih dahulu,” ujar Noor Rahmad.

Ketua Koni Kudus- Sulistiyanto. Foto sup

Analisa

             Data yang dihimpun Elmu, dalam Porprov 2023, kontingen Koni Kudus menempati urutan ke-10, dengan mengemas  28 medali emas, 27 perak dan 67 perunggu.  Bila mengacu  target untuk menyodok  ke urutan ke-8, di atas kertas nampaknya tidak  terlalu sulit. Sebab, di urutan ke-8 dan ke- 9, yang dihuni  kontingen Banyumas dan Banjarnegara, perolehan medalinya tidak terlalu jauh berbeda.

             Banyumas  di urutan ke-8,  memperoleh  29 emas, 44 perak dan 50 perunggu. Sedang Banjarnegara  di urutan ke- 9 , menyabet  29 emas, 8 perak dan  28 perunggu. Untuk  menggeser  Banyumas dan Banjarnegara, atau memperbaiki posisi di urutan ke-8, Koni Kudus telah menyodorkan  13 cabang unggulan pertama dan 14 cabang unggulan kedua.

             Adapun 13 cabang unggulan pertama  terdiri :  bulutangkis, bola voli, renang, gulat, atletik, panjat tebing, tenis meja, gateball, barongsay,  sambo, yudo, tarung drajat dan  sepakbola.  Semuanya meraih medali emas, perak dan perunggu. Kecuali yudo yang meraih 1 emas, 4 perunggu, tarung derajat  satu emas, 2 perunggu dan sepakbola satu emas.

             Kemudian akan diperkuat dengan  14 cabor unggulan kedua  yang telah  mengemas medali perak dan perunggu.  Ke-14 cabor itu meliputi  kick boxing, tinju, pencak silat, wood ball, lempar bola besi, basket, karate, anggar, muaythai, dansa, biliar, golf dan drum band.

             Dengan modal pretasi yang telah diraih ke-27 cabor tersebut, jika semuanya lolos pra porprov ( kecuali sepakbola yangt sudah dipastikan lolos tanpa  melalui pra kualifikasi sesuai ketentuan yang berlaku), maka cukup seimbang  dan berpotensi menggusur Banyumas dan Banjarnegara.

            Modal dari 27 cabor tersebut, memungkinkan  akan  menambah jumlah medali baru. Bahkan dengan adajya   16 cabor yang tersisa juga bakal diterjunkan dalam pra porprov. Namun sangat mungkin terjadi target realita  bisa buyar, tetapi juga berjalan mulus. Faktor  non teknis hingga  keberuntungan  juga  sering mengiringinya. Termasuk kabupaten/kota lainnya di Jawa Tengah, tentu juga akan berbuat serupa- memberikan prestasi terbaik bagi daerahnya.

           Apalagi Porprov Jawa Tengah yang diadakan pertama kali di tahun 1951, menjadi ajang pembuktian bagi setiap atlet/cabor sebagai yang terbaik bagi provinsi ini. Sekaligus  memapaki jenjang –tahapan ke tingkat nasional  (Pekan Olahraga Nasional/PON) , hingga  menembus tingkat dunia – olimpiade.

           Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah yang ikut Poprov, nampaknya hanya sejumlah kabupaten/kota  yang konsisten  bertahan/berprestasi di papan atas. Seperti kota Semarang dan kota Surakarta.  Sedang kabupaten/kota lainnya , nampak “berprestasi-naik daun” ketika menjadi tuan rumah, karena bisa “bermain mata” dengan banyak pihak. Hanya demi kepentingan sepihak.

                Padahal insan olahraga pasti hafal-ingat- tahu bahwa menang atau kalah dalam dunia olahraga adalah hal biasa. Sebab  yang lebih dikedepankan, adalah sikap dasar sportif – kesatria. Mau menerima hasil pertandingan dengan lapang dada. Bahkan ,  Melky Goeslaw dan Ichbal Assegaf  menciptakan lagu-mars berjudul : Patriot Olahraga yang  nampak cukup tepat disematkan dalam dada sanubari insan olahraga : Cuplikannya sebagai berikut :

                Kami ini Patriot Olahraga. Mengabdi Berkarya untuk Nusa Bangsa. Dalam Meraih Cita-cita. Gigih dalam Berjuang di Medan Laga. Berbakti untuk Indonesia. Kesetiaan adalah Kebanggaanku. Disiplin Satu-satunya Nafasku. Demi Jayanya Sang Merah Putih.Kehormatan adalah Segalanya. Gemertak Tulang Mendidih Darahku. Semangat Berapi Membakar Batinku. Tuhan adalah Kekuatanku. Setiap Kuhadapi Lawanku. Kami ini Patriot Olahraga. Biar Mata Dunia Memandang Indonesia.Kita Dahsyat dan Perkasa. (Sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single