Pati, Elang Murianews (Elmu)- Agenda unjukrasa besar-besaran di Pati, Rabu ( 13/8/2025), tidak hanya melengserkan Bupati Pati Sudewo dari jabatannya. Namun juga meminta kepada Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK) untuk menuntaskan kasus dugaaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.
Hal itu tersirat pada salah satu spanduk yang direntangkan di seputar depan kantor bupati-pendopo kabupaten Pati ini yang “berjudul” KPK Usut Tuntas. Kasus suap kereta api, KPK berpeluang naikkan status anggota DPRI Sudewo tersangka.
Menurut Antara, dalam sidang di Pengadilan Tindak pidana korupsi(Tipikor) Semarang Kamis (9/11/2023) , Sudewo diperiksa sebagai saksi dan masih tercatat sebagai anggota DPR RI . Sedang KPK telah menyita uang tunai sekitar Rp 3 miliar dari rumah Sudewo. Sidang memeriksa terdakwa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dan pejabat pembuat komitmen BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan.
Sedang kondisi seputar Alun Alun Simpang Lima dan kantor bupati- pendopo kabupaten Pati, hingga Selasa malam ( 12/8/2025) masih dalam kondisi “aman terkendali”. Ribuan anggota polisi dari Polda Jateng dan Polres se wilayah eks Karesidenan Pati – termasuk Grobogan dan Demak, sudah mulai berdatangan.
Sejumlah kendaraan taktis yang biasanya dipersiapkan untuk menghadapi massa juga telah disiagakan di sejumlah titik strategis. Namun denyut kehidupan malam di kota Pati tergolong tidak ada gejolak yang berarti. Hanya seputar alun alun yang nampak lebih “ramai”. Akibat, munculnya tumpukan ribuan kardus minuman, makanan kecil, buah-buahan di seputar lokasi pusat unjukrasa.(Sup).