Kudus, Elang Murianews (Elmu)- Masyarakat Kota Kretek kini dalam posisi menunggu Detail Engineering Design (DED) rencana pembangunan ulang mall atau pusat pertokoan yang akan terintegrasi dengan rumah sakit umum (RSU) Loekmono Hadi. DED menjadi sangat penting dalam proyek konstruksi. Sebab memberikan gambaran terperinci tentang setiap aspek proyek. Mulai dari gambar kerja , spesifikasi material, sehingga memastikan proyek berjalan sesuai rencana, efisien, dan berkualitas. “ Membahas ijin mall dan rumah sakit harus ada DED dulu baru berbicara mengenai perijinan apa yang di butuhkan. Tentunya kalo ijin dasar harus di cukupi dulu,” tutur Kepala Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kudus ,Harso Widodo, Selasa (11/03/2025).
Pembangunan mall yang tersambung dengan RSU Loekmono Hadi muncul dari ide,gagasan dan mimpi Bupati Kudus Samani Intakoris. “ Lantai 1- 3 berfungsi sebagai mall. Sedang lantai 4-5 sebagai bagian pengembangan rumah sakit. Biar pasiennya cepat sembuh,” canda orang pertama di kabupaten yang berpenduduk sekitar 874.800 ini.
Meski belum diketahui secara pasti kapan pembangunan mall dan rumah sakit itu dilaksanakan, namun setidaknya menjawab teka teki tentang bekas komplek perbelanjaan Matahari dikembalikan ke posisi “aslinya”. Setelah terbakar pada Kamis pagi (22/2/ 2018).
Menurut Manejemen Matahari, Djarot Trinobo, lantai pertama ditempati sejumlah pertokoan dan perbankan yang dikelola pihak lain. Sedang lantai dua khusus menjual aneka jenis pakaian dan segenap asesorisnya. Lalu lantai tiga dimanfaatkan untuk bioskup dan rumah makan.
Ia menambahkan, jumlah karyawannya sekitar 300 orang yang sebagian besar perempuan dan saat kejadian, seluruh pekerja belum masuk, sehingga tak ada korban jiwa.“ Kami menyewa bangunan selama 20 tahun kepada Pemkab Kudus dan mulai beroperasi sejak tahun 1990.” tuturnya saat itu seusai kebakaran
Dalam kurun waktu hampir tiga tahun terakhir,seluruh pintu menuju lantai ini dikunci dan aliran listrik otomatis diputus/dipadamkan. Akibatnya bangunan dan isinya yang semula menjadi tempat favorit untuk berbelanja- termasuk menonton film bagi “wong” Kudus dan sekitarnya berubah menjadi “sarang hantu”.
Kemudian dilelang dan akhirnya pusat perbelanjaan terbesar di bekas Karisidenan Pati saat itu rampung diratakan dengan tanah pada posisi Selasa (16/2/2021) pukul 14.00 WIB dan tinggal menyisakan “secuil” tembok bangunan.
Beberapa kali Pemkab Kudus menawarkan kepada investor bekas pusat pertokoan yang berdekatan dengan Pasar Bitingan dan hanya sekitar 500 meter selatan pusat pemerintahan ini . Namun tak kunjung berhasil .
Kali pertama