Jalan Sunyi Membangun Indonesia Adidaya

elangmur - Kamis, 28 Agustus 2025 | 21:35 WIB

Post View : 205

Victor Rachmat Hartono- Presiden Direktur Djarum Foundation. Foto istimewa

Dunia masa depan akan menjadi dunia multipolar. AmerikaSerikat bukan satu-satunya kutub, banyak negara lain yang menjadi pusat kekuatan dunia.Indonesia pantas menjadi adi-daya. Indonesia memiliki populasi penduduk terbesar keempat didunia dengan jarak dari Sabang(Aceh) sampai Merauke (PapuaSelatan) setara dari Boston keSan Francisco (AS) atau dariLondon (Inggris) sampai ke Istanbul (Turki).

 Jadi, kalau ada negara yang jadi adidaya di dunia, mestinya Nusantara ini.Kita mau Indonesia jadi negara adidaya yang utuh, selayaknya orangtua yang ingin anaknya tumbuh sebagai manusia yang utuh, yakni bisa berolahraga dengan baik, pendidikan baik dan menjaga lingkungan, bisa mencari nafkah dengan baik, serta berkontribusi ke sosial dan berbudaya. Dari lima sudut itu, kami ingin membantu Indonesia memenuhi potensinya menjadi negara adi-daya seutuhnya.

Apa yang dilakukan? Kami sadar bahwa kami tidak bisa membantu seluruh Indonesia sekaligus. Tetapi, kami bisa menjalankan proyek percontohan di daerah-daerah yang bisa kami jangkau dan kelola baik. Jadi, mayoritas dari kegiatan kami berkisar di Kabupaten Kudus.

Jika sudah beres,baru kami bergeser ke kabupaten-kabupaten sekitar, seperti Pati, Demak, dan Jepara.Kami akan maju terus untuk mempertajam dan melengkapi kegiatan kami. Sebetulnya masih banyak yang bisa dilakukan,seperti olahraga, lingkungan,dan budaya.

Kalau dibandingkan apa yang kami bisa lakukan ke depan dengan yang sudah dilakukan, masih cukup jauh.Jadi, kami belum puas.

Apa target untuk mencipta-kan Generasi Emas?

Karena mau bikin Generasi Emas, tidak bisa kalau anak-anaknya stunted (terhambat pertumbuhannya). Saya setuju sama pemerintah bahwa mengatasi stunting (tengkes) ituperlu. Kita mesti intervensi sejak ibunya hamil.

Djarum punya banyak karyawati di Kudus, sekitar 70.000 orang. Kami bantu dengan pemeriksaan USG dan lain-lain, memberikan asam folat, mineral, susu, dan sebagainya. Kemudian menjaga sampai1.000 hari kehidupan.

Lalu masuk ke tahap berikutnya, ibunya bekerja di Djarum sehingga mesti menitipka nanaknya di tempat penitipan anak (daycare). Tempat penitipan anak kami intervensi, kemudian TK harus sudah ada pembelajaran aktif, fisiomotorik. Kami membantu TK-TK,SD, SMP, SMA di Kudus.

Djarum tidak punya sekolah formal sendiri, kecuali PB Djarum yang merupakan akademi olahraga. Kami bekerja sama dengan madrasah, sekolah negeri, dan sekolah swasta untuk memastikan anak-anaknya punya dasar-dasar bagus menjadi generasi yang lebih baik.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single