Jalan Sunyi Membangun Indonesia Adidaya

elangmur - Kamis, 28 Agustus 2025 | 21:35 WIB

Post View : 204

Victor Rachmat Hartono- Presiden Direktur Djarum Foundation. Foto istimewa

Target kami adalah saat mereka berusia 15 tahun dan dites PISA (Program Penilaian Siswa Internasional). Anak-anak dari sekolah yang bekerja sama dengan kami, hasil tes setara dengan negara-negara maju anggota OECD (Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi), setara dengan Pe-rancis. Saat ini sudah setara Malaysia.

Kami mau arahkan ini menjadi proyek percontohan sampai ke universitas. Dimulai dari Kudus.Sebagian siswa nanti ke SMA dan lulus SMA menuju universitas. Tetapi, sebagian siswa tidak ke universitas. Maka, perlu solusi lain.

Djarum banyak investasi di sekolah-sekolah kejuruan di Kudus yang kami lihat keterampilan baik dihargai dengan nafkah yang baik.Kami ingin membantu Indonesia mencapai Generasi Emas tahun 2045. Kita bayangkan ketika sampai tahun 2045, orang Indonesia tidak tengkes, produktif dengan keterampilan tinggi, maka pendapatannya syukur-syukur mencapai 20.000 dollar AS per kapita.

Hari ini kita masih 5.000 dollarAS per kapita.Pengalaman kami mengurustengkes, di Kudus, tingkat tengkes turun dari 20 persen ke 14 persen dan menuju 8 persen.Tapi, kami harapkan bisa turun jadi 4 persen di Kudus.

Perubahan iklim.

Terkait lingkungan, apa yang dilakukan? Kita jangan anggap remeh cuaca yang cepat berubah. Ini akan sangat memengaruhi ketersediaan pangan maupun pendapatan petani.Paling baik cara mengatasi perubahan iklim adalah mengurangi pemakaian bahan bakar fosil.

Tetapi, di luar itu, mengurangi efek gas rumah kaca juga bisa dengan memperbanyak tanaman. Maka, kami menanam trembesi di luar Kudus.Kami prioritaskan sepanjang jalan pantura Jawa dari Merak(Banten) sampai Banyuwangi(Jawa Timur) ditanami trembesi.

Dari hasil riset, trembesi tumbuh cepat dan mampu menyerap CO2 sangat banyak. Dari 100 trembesi yang ditanam, 70 pohon tumbuh. Sejak 1979 sampai hari ini, kami sudah menanam sedikitnya 3 juta pohon,termasuk pohon-pohon yang ditanam di area candi-candi diJawa dan Muarajambi (Jambi).

Sekarang kami mau lebih aktif menanam mangrove yang bisa menyerap CO2 lebih banyak. Tanaman bakau ini mampu membantu perikanan lokal,menjaga abrasi, banyak benefit-nya. Daya simpan karbonnya juga lebih bagus daripada yang di darat.

Tantangannya besar karena 80 dari 100 mangrove yang ditanam bisa mati. Namun, begitu berhasil hidup, banyak sekali benefitnya.Kami juga berusaha membantu pelestarian macan tutul jawa. Ini adalah predator apex (puncak) terakhir di Pulau Jawa, setelah harimau jawa punah. Di beberapa daerah, kami juga membantu riset elang jawa, yang menjadi inspirasi burung Garuda Pancasila.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single