Jika Kepentingan Olahraga Ditunggangi Politik

elangmur - Senin, 29 April 2024 | 07:53 WIB

Post View : 189

Sengkuyung bareng- bareng mendongkrak Persiku dari liga 3 ke liga 2. Sejak dari Pj bupati, ketua DPRD, politikus Nusron Wahib, Mawahib. foto istimewa

Kudus,Elangmurianews- Judul di atas, dicuplik dari komentar Hendi Hendro dari Universitas Muria Kudus (UMK). Setelah melihat susunan manajemen Persiku Kudus 2023/2024. Diantaranya tertulis dewan penasihat, Nusron Wahid dan Mawahib. Kakak beradik dari salah satu partai  besar di Indonesia. “Jika pengelolaan masih ditunggangi kepentingan politik dan untuk cari duwit tidak akan berkembang. Maka perusahaan  di Kudus tidak mau terlibat terlalu jauh ikut perkecimpung di dalamnya. Lebih baik membuat klub seniti. Komite olahraganyapun sarat dengan kepentingan lain. Bagaimana mau maju berkembang,” ujarnya melalui WhatsApp (WA), Minggu 28 April 2024.

                Dan ternyata  Nusron , Mawabib, Ketua DPRD Kudus Masan yang dikenal sebagai salah satu tokoh PDIP, Hartopo mantan bupati Kudus, Ketua Umum Koni Kudus, Sulistiyanto dan Pejabat (Pj) bupati Kudus, Hasan Chabibie, hadir dalam acara halal bihalal yang digelar manajemen Persiku . “Intinya dalam acara tersebut masalah Persiku bisa masuk /promosi ke Liga 2,” tutur salah mantan pemain Persiku Divisi Utama yang turut diundang yang berlangsung Jumat malam 26 April 2024 di komplek stadion baru milik PT Djarum Desa Rendeng Kecamatan Kota Kudus.

                Persiku saat ini tercatat sebagai salah satu diantara 80 peserta kompetisi Liga 3 nasional yang akan digelar secara serentak mulai Selasa 30/4/2024. Dan Persiku dipercaya sebagai tuan rumah grup I, yang diikuti tim 757 Keprijaya (Batam Riau), Persipu (Persatuan Sepakbola Inspirasi Pemuda, Depok), Polmas (Persatuan Sepakbola Polewali Mandar dan Sekitar , Sulawesi Barat) dan Persipal Palu Sulawesi Tengah.

                Persiku meraih prestasi puncak pada tahun 1994, yaitu mampu menembus Divisi Utama,kasta tertinggi di PSSI saat itu. Setelah Persiku- klub perserikatan sepakbola Kota Kretek yang didirikan  1 Januari  1934.  Dan prestasi tersebut saat  ditangani pelatih Riosno Asnan dan Bupati Kudus Soedarsono.

                Namun kejayaan itu diraih hanya sesaat- seperti pepatah Jawa mengatakan mung mampir ngombe. Sebab setelah mengikuti kompetisi yang perdana, pada kompetisi berikutnya dua kali berturut turut absen- akhirnya terdegrasi. Salah satu penyebabnya, Pemkab Kudus tidak bersedia membiayai. “Lebih baik membangun pasar, dari pada untuk membiayai Persiku,” cetus Soedarsono saat itu.

Tidak semudah membalik telapak tangan  -  bagi tokoh partai, pimpinan dewan dan  pimpnan daerah  untuk mengembalikan kejayaan Persiku Macan Muria. Satu tahapan untuk lolos dari Liga 3 untuk promosi Liga 2  saja masih butuh perjuangan ekstra keras.

              Betapa tidak ! Sebab, peserta kompetisinya cukup besar, sehingga harus melewati tahap demi tahap. Dari  80 besar, naik ke 32 besar, hingga  akhirnya bisa lolos ke babak yang diidamkan-promosi ke Liga 2.

               Persiku Liga 3 2023/2024  masih beruntung menembus babak 80 besar, karena adanya penambahan kuota. Sempat di partai penentu dikalahkan Persibangga Purbalingga.  Persiku Liga 3 berangkat bertempur dengan kondisi “ tidak baik baik saja”.

              Antara lain ditandai dengan “kudeta”, sehingga Ilham Akbar didapuk sebagai manajer tim hanya bermodal dana segar Rp 7 juta dan semangat anak muda. Dia berhasil menggaet pelatih Danny Rumba yang pernah memperkuat PSMS Medan, Madura United, PSS Sleman, PSIS Semarang, bahkan sempat menjadi pemain merangkap asisten pelatih Persiku.

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single