Malioboronya Kudus Tinggal Papan Nama

elangmur - Senin, 6 Mei 2024 | 06:20 WIB

Post View : 392

Keindahan-awal CJSK Maret 2021 Foto dokumentasi Sup

          Lalu di sisi utara jalan dibangun puluhan tempat bak tempat cuci bagi pedagang kaki lima yang sebagian besar menjajakan “sega tahu/nasi tahu”- salah satu makanan khas Kudus. Berupa nasi putih atau lontong dengan lauk gorengan tahu bercampur telor ayam dan bisa menambah dengan keripik/peyek udang. Puluhan pedagang kaki lima tersebut , masing masing sempat diberi fasilitas tenda gratis dari salah satu perusahaan rokok di Kudus.

          Selain itu di sisi kanan kiri jalan ditanami puluhan pohon tabebuya dengan warna bunga pink, kuning,putih dan merah. Namun sampai dengan awal Mei 2024, sebagian besar pohon tersebut belum berbunga. Tabebuya berasal dari Brazil dan berhasil ditanam, tumbuh subur serta berbunga indah warna warni di ruas ruas jalan utama Kota Surabaya pada 2018.

Beda pendapat.

         Sampai dengan awal Mei 2024, atau sekitar tiga tahun empat bulan sejak CJSK diresmikan, belum /tidak diketahui penyebab gagalnya proyek yang secara serampangan ingin njiplak, meniru Malioboro.

         Saat CJSK dalam proses pembangunan, Moch `Rosyid, pemerhati sejarah dan budaya IAIN Kudus, menyatakan CJSK bukan proyek pembangunan yang penting atau prioritas, atau bukan proyek pembangunan yang mendesak. Sebab minim manfaatnya dibanding besaran biaya yang dikeluarkan.

        Sedang menurut Hendi Hendro dari Universitas Muria Kudus (UMK), Minggu malam (5/5/20244), semestinya pemkab Kudus perlu memperbaiki sarana prasarana dan fasilitas yang rusak dan hilang. Serta mengembangkan CJSK menjadi suatu area publik yang menarik untuk menambah keasrian dan keindahan kota Kudus. “ Kita tidak perlu mempermasalahkan siapa pencetus ide awalnya, jika itu dipandang baik dan untuk kemaslahatan masyarakat, kenapa tidak diteruskan,” ujarnya.

        Lalu Hendi yang juga dikenal sebagai Ketua Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Fakultas Pertanian UMK ini memambahkan , “ Kita perlu mengembangkan kota Kudus menjadi kota yang modern, religius dan menarik serta memberikan kenyamanan bagi warganya. Apalagi dalam isue pemekaran provinsi Jawa Tengah, yang akan dibagi menjadi beberapa provinsi, Kudus akan dijadikan ibukota Provinsi Muria Raya,Untuk itu Kudus perlu berbenah, menata kotanya, supaya layak dan siap menjadi ibu kota provinsi,” (sup)

 

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single