Sudut Pandang Komisi B Atas Pasar Tradisional di Kudus

elangmur - Jumat, 18 April 2025 | 16:09 WIB

Post View : 68

Pasar sayur-buah - Bitingan Kudus, buka menjelang tengah malam hingga menjelang pagi Foto Sup 16 Maret 2025.

                Jawab : Terlepas dari isu atau nyata untuk jual beli kio, los, tempat pendasaran kami tidak punya hak untuk bersuara karena itu oknum pelakunya dan belum terbukti benar adanya. Kalo ada bukti itu pun perlu ada komitmen bersama tentang peraturan yang ada. Kalo undang-undang saya kurang tau, yang jelas kalo itu dari pihak pemerintah tentunya kan ada standarisasi atau standar operasional prosedur (SOP) nya sendiri.

  • Pasar adalah salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD), apakah selama ini PAD nya memenuhi target atau tidak

                Jawab :Kalo kita bicara sistem, kalo kita mau berubah dengan penggunaan sistem igitalisasi saya yakin akan ada peningkatan yang signifikan untuk pendapatan retribusi itu sendiri. Dibanding pake manual sangat memungkinkan kebocoran itu akan terjadi. Kedepanya sudah direncanakan untuk merubah sistem itu ke E-retribusi. Karena kita sudah di jaman digital kita harus pergunakan untuk kebaikan supaya tidak ada kebocoran retribusi itu seniti.

  • Secara umum kondisi pasar di Kudus dibanding daerah lain seperti apa

                 Jawab :  Dibanding pasar di luar daerah contoh pasar di Jogja, Kudus sudah ketinggalan sangat jauh. Seperti penggunaan E-retribusi sudah di lakukan sejak lama dan untuk keberhasilan pasar di sana di banding pasar di Kudus sangat jauh. Tentunya pendalaman tugas hasilnya di sampaikan ke pengelola pasar. Agar kedepan bisa di terapkan pasar yg maju misal seperti di daerah Sleman. Dan hasil pendalaman tugas sudah saya sampaikan.

               Harapan kami dengan memiliki bupati yang baru saya yakin beliau sudah paham cara menggunakan digitalisasi. Nantinya digitalisasi tidak hanya akan di terapkan di retribusi pasar tapi semua akan di rubah ke E-retribusi. Kalo pendapatan retribusi tidak optimal itu bisa jadi tanda tanya ada apa dan kenapa. Jadi itu bisa jadi kajian bupati untuk mengoptimalkan pendapatan itu sendiri.

Pasar Kliwon yang diibaratkan Pasar Tanah Abang di wilayah pantai utara bagian timur nampak mulai memudar. Apa langkah Komisi B.

                  Jawab  :   Pasar Kliwon ini terkena dampak Covid -19 dan  sangat terasa setelah beberapa tahun kemudian.Selanjutnya sistem online juga mempengaruhi penjualan pasar. Jadi pasar tradisional perlu kita jaga dan kita kembangkan atau arahkan ke digital itu tadi.Kalo pedagang tidak mau menggunakan sistem itu akan tergilas dengan kemajuan itu tadi. Kami sudah berkoordinasi dengan dinas perdagangan dan semua jajarannya, harus sering-sering melakukan kordinasi evaluasi. Kemudian ada semacam pelatihan tentang penggunaan digitalisasi itu seperti apa, supaya pedagang pasar yang usianya tidak termasuk di kategori digitalisasi bisa paham juga tentang digitalisasi. Kami menghimbau cara tadi segera dilaksanakan.Sedang hasil pertemuan hari ini (Kamis 17/4/2025) Komisi B akan mengawal permasalahan ini hingga mendapatkan kesepakatan.(Rikha/Sup)

Halaman:

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Berita Terkini

img single